"Allhamdulillah kami memberikan beasiswa kepada 130 penerima beasiswa program S3 yang dimulai pada tahun 2022 sebanyak 40 penerima, tahun 2023 sebanyak 40 penerima dan tahun 2024 sebanyak 50 beasiswa," urainya.
Di sisi lain, dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya kajian dan pemikiran Islam multikultural yang sangat relevan dengan dinamika sosial dan keagamaan masyarakat Indonesia yang beranekaragam.
Secara luas, Gubernur Khofifah mengajak para civitas akademika untuk ikut ambil bagian melalui konsep pemikiran islam dalam menyeimbangkan sekaligus menyejukkan perdamaian dunia.
Gubernur Khofifah mengatakan, hari-hari ini pendekatan PAI multikultural memiliki dinamika yang terus bergerak seiring perubahan dinamika global yang terjadi, sehingga semua pihak diminta untuk membangun keseimbangan baru atau Equilibrium Dynamic.
"Kita harus mampu menciptakan keseimbanggan baru atas kontraksi dunia baik ekonomi, politik, sosial ataupun peradaban," ujarnya.
Menurutnya, pendekatan multikultural memberikan pembelajaran dimana clash of civilization atau sebuah benturan peradaban yang bisa terjadi dan perubahan kapan dan dimana saja.
Gubernur Khofifah memandang, saat ini banyak muncul ormas-ormas baru yang juga harus mengikuti tata kehidupan yang keberadaban.
Artinya kehidupan multikultur dan peradaban harus saling memberikan toleransi penghormatan satu dengan yang lain dan inilah yang menjadi PR dunia hari ini.
Ketegangan antara Rusia dengan AS yang sempat memanas sekarang mulai menunjukkan situasi yang reda. Begitupula China dan Jepang hingga negara negara lainnya.
Contoh lain, seperti Palestina yang mempunyai faksi dua politik seperti hamas dan fatah ternyata tidak mudah disatukan karena perbedaan afiliasi pemikiran.
Untuk itu, Khofifah memandang bahwa program studi multikultural ini diharapkan dapar memberikan referensi kepada masyarakat dan dunia tentang indahnya keberagaman dan ke bhinekaan di Indonesia.
"Ide pikiran dan gagasan akademik yang nantinya di unggah dalam jurnal internasional harus menampilkan dan memberikan harmonius patnership kepada dunia sehingga bisa memberikan kebaikan bagi dunia," tegasnya.
Di akhir, Khofifah menyimpulkan bahwa pendekatan multikultural tidak hanya fokus melakukan pendekatan agama namun sosial, budaya hingga peradaban kemanusiaan.
"Mudah mudahan temuan temuan baru dari Disertasi ini bisa dijadikan referensi akademik. Nantinya, kalau sudah diterima di Jurnal internasional LPPD bisa mengkompilasi dari program sehingga bisa menjadi referensi bagi murid murid di SMA/SMK/SLB," imbuhnya
Sementara itu, Ali Wafa dalam disertasi menjabarkan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, menganalisis, dan memberikan interpretasi tentang konsep kepemimpinan kiai beroriantasi membangun sikap tasamuh dalam perspektif pendidikan Islam multikultural, tipe kepemimpinan, cara kepemimpinan, dan implikasi.