Berita Viral

Kisah Kurir COD Didenda Rp 500 Ribu Cuma Karena Tak Punya Kembalian Rp 700 Perak, Pekerjaan Terancam

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KURIR COD - Ilustrasi kurir paket melakukan COD. Kisah seorang kurir paket didenda RP 500 ribu gegara tak punya kembalian Rp 700 perak saat mengantarkan paket COD viral di media sosial.

"Bagian beratnya ada di sore hingga tengah malam. Begitu pulang, saya langsung istirahat total biar stamina tetap terjaga."

"Puasa saya enggak terganggu karena enggak banyak kena panas," beber Ian Supriana.

Biasanya, setiap seller hanya memiliki 10-50 barang, tetapi menjelang Lebaran, jumlahnya bisa melonjak hingga 200 per seller.

Hal ini membuat waktu pick up molor jauh dari biasanya.

"Biasanya selesai jam 7 malam, tapi karena packing belum selesai, bisa sampai tengah malam. Tapi ya, namanya layanan, mau enggak mau harus ditunggu," tutur dia. 

Selain kelelahan fisik, menghadapi seller yang rewel adalah tantangan tersendiri.

"Kadang mereka minta diambil malam, saya datang sesuai jadwal, tapi barangnya belum siap. Udah saya kasih waktu lebih, tetap aja harus nunggu."

"Kadang jumlahnya juga enggak sesuai, harusnya ambil tujuh paket, eh yang siap baru tiga. Alasannya macam-macam," tuturnya.

Menjalani pekerjaan yang penuh tantangan ini, Ian Supriana tetap menemukan sisi positifnya.

Kebebasan mengatur waktu dan interaksi dengan banyak orang, menjadi hal yang sehari-hari dinikmatinya.

"Beda sama kerja kantoran yang harus duduk diam 8-10 jam," ujar pria yang berdomisili di Pakis, Kabupaten Malang, tersebut.

"Di jalanan saya bisa ketemu banyak orang, dengar cerita mereka, itu yang bikin kerja di jalan lebih berwarna," imbuhnya.

Namun, selama menjalani profesinya, ada satu musuh besar yang selalu mengintai, yakni cuaca, terutama saat musim hujan.

"Kalau panas, masih bisa diterjang. Tapi kalau hujan, ini yang bahaya. Paket bisa rusak."

"Makanya kalau hujan ya harus berhenti di mana saja, yang penting barang tetap aman," kata dia. 

Baginya, setiap Ramadhan adalah ujian ketahanan.

Karena pekerjaannya bukan sekadar mengantarkan paket saja, tetapi juga tanggung jawab, kesabaran, dan bagaimana tetap profesional dalam segala situasi.

"Yang penting amanah. Paket sampai tujuan dengan selamat, hati pun ikut tenang," pungkas Ian.

 

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Berita Terkini