TAMPANG Reynaldi dan Hamida Pengirim Paket Mayat Bayi ke Pemakaman Via Ojol, Hasil Inses Kakak-Adik

Penulis: Frida Anjani
Editor: Frida Anjani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PAKET MAYAT BAYI - Reynaldi (25) dan Najma Hamida (21) saat ditangkap Polrestabes Medan, Jumat (9/5/2025). Reynaldi dan Hamida merupakan kakak beradik kandung melakukan hubungan sedarah atau Inses hingga melahirkan anak bayi.

Kasus ini mencuat setelah Yusuf Ansari, seorang pengemudi ojek online, menerima order layanan pengantaran barang (Gosend) pada Kamis pagi (8/5/2025).

Yusuf Ansari awalnya mendapat pesanan sekitar pukul 08.00 WIB dari akun bernama Rudi.

Yusuf bertemu dengan Rudi dan seorang wanita di depan Indomaret, Jalan KL Yos Sudarso.

“Yusuf menerima barang yang mau diantar ke penerima bernama Putri. Paket ini berupa satu kotak kardus,” katanya.

Yusuf kemudian menuju lokasi tujuan di Jalan Kapten Muchtar Basri, Kecamatan Medan Timur.

Setibanya di sana, Yusuf menghubungi Putri, namun justru diminta untuk menyerahkan paket ke marbot masjid.

Ia menolak karena tak ada orang yang bisa ditemui di lokasi tersebut.

 “Karena tak ada yang kenal, inisiatiflah dia membuka paket itu bersama warga sekitar. Terus terkejutlah, rupanya ada mayat bayi,” erangnya .

Di dalam kardus ditemukan beberapa helai kain dan jasad bayi yang terbungkus di bagian bawah.

Warga lalu melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian.

Bayi Sempat di Bawa ke Rumah Sakit

OJOL KIRIM MAYAT BAYI - Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Kota Medan (KIRI) menerima paket berisi jenazah bayi laki-laki, Kamis (8/5/2025). Paket dikirimkan oleh sepasang laki-laki dan perempuan. Tampang kedua pelaku (KANAN) dihadirkan saat gelar kasus pembuangan jasad bayi di Jalan Ampera III, Medan, Jumat (9/5/2025). (TRIBUN MEDAN/ISTIMEWA/TRIBUN MEDAN/DANIL SIREGAR)

Baca juga: Rintihan Anak Siska Amelia Tubuh Dibalut Perban Karena Kebakaran, Sebut Nama Adiknya yang Meninggal

Dari hasil penyelidikan, diketahui NH melahirkan bayinya di rumahnya di kawasan Sicanang, Kecamatan Medan Belawan, pada 3 Mei 2025.

Bayi sempat dibawa ke rumah sakit karena sakit, namun kembali dipulangkan lantaran keterbatasan ekonomi.

"Dia melahirkan dan merawat bayi itu sendiri. Lalu bayinya sakit dan diantar ke rumah sakit. Terus kembali dibawa ke rumah karena keterbatasan ekonomi. Bayi meninggal 7 Mei 2025," terang Kapolrestabes Medan, Kombes Gidion Arif Setyawan saat konferensi pers, Jumat (9/5/2025).

Keesokan harinya, R berinisiatif membuang jenazah sang bayi dengan cara memasukkannya ke dalam kardus dan memesan layanan ojek online untuk mengirim paket tersebut ke sebuah pemakaman umum di Jalan Kapten Muchtar Basri.

Halaman
1234

Berita Terkini