SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Uang Kusno habis di meja judi dalam semalam.
Ia tak punya pekerjaan tetap, hanya serabutan, pikirannya terdorong pada tindakan kriminal.
Ia memutuskan untuk mencopet, berharap hasil kejahatannya bisa jadi modal untuk judi lagi.
Dari Jalan Sumatera, Surabaya, Kusno yang sehari-hari lebih akrab disapa Plolong itu, naik mikrolet.
Di Jalan Ngagel, ada seorang perempuan naik di mikrolet yang sama.
Plolong melihat kesempatan saat korban sedikit lengah, lebih fokus memperhatikan jalanan.
Dengan lihai, tangannya merogoh tas korban, mengambil dompet dan ponsel.
Plolong mengira aksinya berjalan lancar.
Ia sudah membayangkan ponsel yang akan dijualnya dan dompet yang akan segera dibuka di tempat aman.
Namun, di depan Stasiun Wonokromo, saat korban hendak turun, ia menyadari kehilangannya.
Insting korban langsung tertuju pada Plolong yang duduk di sampingnya.
“Jadi, saat berada di sekitar Stasiun Wonokromo, korban teriak meminta tolong sopir mikrolet dan pengguna jalan lain untuk mengamankan pelaku."
"Pelaku dibawa ke Polsek Wonokromo menggunakan mikrolet, namun sesampainya di depan RSI Jalan A Yani, pelaku mencoba kabur."
"Beruntung, ada mobil patroli yang berada di lokasi sehingga pelaku gagal melarikan diri,” urai Kanit Reskrim Polsek Wonokromo Iptu Moch Zahari.
Ternyata, ini bukan kali pertama Plolong berurusan dengan pihak kepolisian.
Ia sudah hafal bangunan Polsek Wonokromo.
Sebab beberapa tahun silam, ia pernah dua kali tertangkap atas kasus pencurian dan narkoba.
Selain itu, Plolong juga dikenal sebagai pemain judi kartu yang cukup mahir.
Ia sering menang. Seringkali uang dari hasil menang judi digunakan foya-foya di tempat karaoke bersama teman-teman wanitanya.