PWI Jatim Dukung Dewan Pers Soal Rekonsiliasi Pusat, Ajak Pengurus Seluruh Provinsi Bantu Kongres

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PERS - Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim. Pria yang akrab disapa Cak Item tersebut memastikan PWI Jatim mendukung Dewan Pers dalam menyelesaikan konflik dualisme di pengurus PWI pusat.

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur mendukung langkah rekonsiliasi PWI Pusat.

Tak cukup di situ, PWI Jatim juga mengajak seluruh provinsi untuk pelaksanaan Kongres waktu dekat.

Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mendukung upaya Dewan Pers, melalui anggota Dewan Pers Dahlan Dahi, dalam menjembatani langkah rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah dualisme di pusat tersebut.

"Kami mengapresiasi inisiasi yang dilakukan Dewan Pers. Bukti bahwa Dewan Pers memahami ekosistem Pers nasional yang di mana di dalamnya ada PWI," kata Lutfil ketika dikonfirmasi SURYAMALANG.COM di Surabaya, Minggu (18/5/2025).

Pria yang akrab disapa Cak Item tersebut menegaskan kontribusi strategis PWI dalam mendukung dunia pers yang sehat.

"PWI memiliki struktur yang hampir ada di seluruh Indonesia, bahkan hingga menjangkau kabupaten/kota. Sehingga, menyelesaikan masalah PWI sama halnya membangun kembali ekosistem kehidupan pers secara nasional," lanjut Cak Item.

Langkah rekonsiliasi yang dilakukan masing-masing kubu, baik Hendry Ch Bangun maupun Zulmansyah Sekedang, pada Jumat (16/5/2025) membawa angin segar bagi insan pers.

Diharapkan, komitmen perdamaian tersebut dapat ditindaklanjuti melalui Kongres Persatuan yang ditargetkan paling lambat digelar 30 Agustus 2025.

"Kami mengapresiasi kedua belah pihak yang menurunkan egoisme masing-masing. Saya kira ini menjadi kemajuan."

"Mudah-mudahan semangat rekonsiliasi yang diinisiasi oleh Dewan Pers ini bisa mendorong pengurus pusat PWI untuk kembali bersatu sehingga kehidupan dewan pers bisa semakin fokus dan profesional," katanya.

Ketidakpastian legalitas pengurus di pusat membuat pengurus di wilayah seringkali mengalami kegamangan dalam menjalankan roda organisasi PWI.

Tak ingin terlalu dalam terlibat dalam konflik dualisme, pengurus PWI di Jawa Timur memastikan solid berada di bawah kepemimpinan Cak Item.

Sesuai semangat dari Dewan Pers, Cak Item mengajak seluruh pihak di PWI untuk bersama-sama mengedepankan kepentingan organisasi.

"Buat teman-teman PWI pusat, boleh Anda membuat masalah, tapi Anda harus berani menyelesaikan masalah," katanya.

"Sebab, sejarah itu akan mencatat kalau masalah itu bisa diselesaikan oleh si pembuat masalah, maka sejarah tentu akan mencatat dia secara positif. Pesan itu yang harus dicatat," katanya.

Kepada pengurus di provinsi lainnya, Cak Item mengajak untuk kembali bersatu dan mendukung pelaksanaan Kongres.

"Dari 100 persen penyelesaian dualisme itu, sekarang sudah 80 persen. Untuk mencapai 100 persen, bisa diselesaikan melalui Kongres. Karenanya, solusi itu satu-satunya bisa dicari melalui Kongres."

"Saya mengajak ke provinsi lain untuk mendorong teman-teman yang ada di pusat (menggelar kongres)," katanya.

"Sudah lah, sudahi [dualisme selama ini]. Tidak ada untungnya. Itu hanya kepentingan pribadi namun menafikan organisasi secara keseluruhan."

"PWI memiliki anggota 20 ribu orang di Indonesia namun terpengaruh oleh konflik 1-2 orang di Jakarta."

"Karenanya, fasilitasi oleh Dewan Pers ini harus dimanfaatkan oleh para pembuat masalah ini. Kalau tidak diselesaikan, sejarah tidak akan memaafkan," tegas Cak Item.

Untuk diketahui, Konflik di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) akhirnya menemukan titik terang. Dua kubu yang sempat berseteru sepakat untuk mengakhiri konflik lewat Kongres Persatuan.

Kongres akan digelar di Jakarta paling lambat 30 Agustus 2025. Kesepakatan ini dicapai dalam pertemuan antara Hendry Ch Bangun dan Zulmansyah Sekedang, Jumat malam, 16 Mei 2025.

Melalui negosiasi yang alot, dalam semangat persahabatan dan rekonsiliasi, Hendry dan Zulmansyah menuangkan poin-poin kesepakatan dalam dokumen bermaterai yang diberi nama “Kesepakatan Jakarta”.

Kesepakatan itu dicapai melalui negosiasi maraton di Jakarta, Jumat (16/5/2025) malam yang dimediasi oleh Dahlan Dahi, anggota Dewan Pers.

Hendry mengajak untuk melihat ke depan dengan semangat persatuan.

"Ini semua untuk mengembalikan PWI yang sempat tertahan program kerjanya akibat perpecahan selama setahun."

"PWI dengan anggota 30.000, tersebar di 39 provinsi, dan memiliki anggota bersertifikat sekitar 20.000 ingin terus berkontribusi bagi bangsa dan negara. Dan program peningkatan kompetensi dan kapasitas anggota dapat kembali berjalan baik," kata Hendry.

Di sisi lain, Zulmansyah turut mendukung upaya rekonsiliasi tersebut.

"Ini hasil yang luar biasa. Sejarah untuk PWI. Semoga PWI kembali guyub dan bersatu sesuai namanya Persatuan Wartawan Indonesia, baik di PWI pusat maupun di daerah.” komentar Zulmansyah.

Berita Terkini