Sementara itu, Direktur Utama PT Concentrix Industri Indonesia, Asep Nugraha, optimis. proyek energi baru terbarukan akan menjadi investasi perdana perusahaan di Indonesia dengan membawa teknologi terbaru dari luar negeri.
"Harapan saya, masuknya kami berinvestasi di sini bisa mengangkat perekonomian masyarakat sekitar dan tetap mengangkat kearifan lokal," jelas Asep.
Ia mengapresiasi Pemkab Trenggalek yang mana dalam pengurusan perizinan dan dokumentasi administrasi bisa berjalan dengan mudah dan sederhana.
Ia menilai pemerintah daerah sanga proaktif dan menyambut baik investasi energi baru terbarukan tersebut.
Asep memastikan langkah yang diambil Pemkab Trenggalek sangat tepat karena dalam pengoperasiannya ia akan menggunakan teknologi terbaru yang belum pernah ada sebelumnya di Indonesia.
"Teknologi ini sebelumnya hanya ada di Amerika dan Eropa. Ini pertama kalinya dibawa ke Indonesia dan kami pilih Trenggalek sebagai lokasi proyek pertama," tegasnya.
Terkait pasokan sampah, Asep mengaku yakin dapat memenuhi kebutuhan 150 ton per hari. Semua jenis sampah, bahkan termasuk sisa panen seperti jerami bisa diolah oleh perusahaan.
"Untuk sementara waktu kami belum bisa mengelola limbah B3 untuk saat ini, tapi ke depan bisa saja jika memungkinkan," tegasnya
Sementara itu, Edi Siswanto selaku penghubung antara perusahaan dan Pemkab Trenggalek mengatakan bahwa inisiatif ini berangkat dari keinginannya sebagai putra daerah yang ingin melihat Trenggalek maju lewat teknologi.
"Tujuan kami hanya bersinergi agar proyek ini bisa terwujud. Saya diberi kesempatan membawa investor ke sini. Mudah-mudahan tidak ada kendala dan semuanya berjalan lancar," jelas Edi.
Edi berharap proyek tersebut bisa menjadi percontohan nasional dalam pengelolaan sampah modern berbasis teknologi ramah lingkungan.
Yang lebih penting lagi bisa mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Bumi Menak Sopal.