Ketua Pokdarwis Pantai Gemah, Imam Rojikin, mengucapkan terima kasih ke gubernur karena merespons keluhan warga di Pantai Gemah.
Menurutnya, sangat berat untuk membersihkan pantai sendirian, sementara garis pantainya lebih dari 1 km.
Sementara sampah yang membanjiri pantai merupakan sampah kiriman dari laut, bukan dari aktivitas wisata.
"Terima kasih Bunda Gubernur Khofifah, karena mengerahkan jajarannya, menegaskan bahwa kami tidak sendirian," ujarnya.
Rojikin mengatakan, sampah dari laut rutin mendapat di Pantai Gemah saat musim hujan.
Ketika terjadi banjir di Trenggalek atau Tulungagung, maka Bendungan Niyama akan dibuka sepenuhnya sehingga mengalirkan sampah-sampah dari sungai ke laut.
Karena kejadian ini rutin, pihaknya mengajukan permohonan hibah 2 alat berat, ekskavator dan bulldozer.
"Sampahnya terlalu benyak untuk dibersihkan manual. Dengan alat berat saja butuh waktu setidaknya seminggu," ungkapnya.
Jika tidak ada alat berat, Rojikin memohon hibah Rp 100 juta untuk kebutuhan pembersihan pantai.
Uang ini akan dipakai untuk sewa 2 alat berat yang dibutuhkan.
Satu kali pembersihan banjir sampah setidaknya membutuhkan dana sekitar Rp 50 juta.