"Saya kenal dengan mereka. Mereka masih bersaudara," kata Juari.
Juari meyakini, para pelaku mengenal dan mengetahui status Abu Yamin sebagai anggota TNI AL aktif.
Pasalnya, Abu Yamin sering berkumpul dengan para pedagang asongan dan juru panggil penumpang.
Namun, Juari tidak mengetahui apa yang menjadi motif terjadinya pengeroyokan tersebut.
Baca juga: KRONOLOGI Atlet Sambo Asal Bangkalan Meninggal Dunia saat Nonton Kurash di Porprov Jatim 2025 Malang
Dalam narasi yang berkembang di media sosial, Abu Yamin diduga dikeroyok karena mengingatkan Jupang (juru penumpang) untuk tidak melakukan pungli kepada kru bus.
Namun pelaku yang diingatkan tidak terima dan memanggil teman-temannya lantas melakukan pengeroyokan.
Dikenal Baik dan Royal
Juari, pedagang asongan di Terminal Arjosari mengaku sering ditraktir minum kopi oleh Abu Yamin.
"Sering sekali beliaunya ke sini. Mengajak minum kopi, orangnya baik. Bahkan saya sering diingatkan untuk salat berjamaah," jelas Juari, Sabtu.
Bahkan Juari menunjukan nomor ponsel yang ia simpan atas nama korban.
Hal itu menunjukan kedekatan antara korban dengan Juari.
Baca juga: Kondisi Terkini Terminal Arjosari Kota Malang Selepas Insiden Perwira TNL AL Dikeroyok
"Ini loh nomornya beliau," kata Juari sambil menunjukan ponselnya.
Saat peristiwa terjadi, Juari tidak berada di lokasi. Malam itu, ia sedang libur bekerja.
Lelaki yang sudah 31 tahun berdagang asongan di Terminal Arjosari tersebut mengetahui keributan dari status WhatsApp rekan-rekannya.
"Saat itu saya libur, tapi saya ke lokasi pukul 10 malam" terangnya.
"Saat itu sudah banyak petugas dari TNI dan Polri di lokasi. Sedangkan para pelaku sudah tidak ada," katanya.