"Bukan berarti kami kemudian mengecilkan tim-tim yang ada di bawah kami, karena musim lalu kami juga kalah dengan tim di bawah kami," tegas candra.
Tantangan lain, konsistensi menjadi persoalan tersendiri yang dialami Persebaya.
Musim (2024/2025) lalu, awal kompetisi Persebaya bermain cukup meyakinkan. Beberapa pekan memuncaki klasemen.
Bahkan, paruh musim menempati peringkat dua di bawah Persib Bandung yang terpaut satu poin.
Memasuki putaran kedua, performa Persebaya mulai tidak stabil.
Sempat mengalami empat kekalahan beruntun. Delapan pertandingan terakhir hanya meraih satu kemenangan.
"Kuncinya kami harus konsisten, stabil menjaga ritme, jangan sampai kenceng di awal kemudian gembos di akhir," pungkasnya.