SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Polemik sound horeg yang biasa dihadirkan dalam karnaval terus menuai polemik.
Sejumlah daerah di Jawa Timur ada yang tetap menggelar karnaval dengan mengusung sound system dengan suara gelegar atau sound horeg.
Tapi tidak sedikit yang membatalkan. Bahkan aparat keamanan juga tidak memberi izin kegiatan yang berhubungan dengan sound horeg.
Pawai, karnaval, dan kegiatan apa pun yang mengusung konsep sound horeg tidak bisa digelar.
Sound system dengan ukuran jumbo ini kerap memekakkan telinga. Dentuman musiknya bikin bergetar hebat (horeg).
Baca juga: Bahaya Sound Horeg Bagi Indera Pendengar, Bisa Menyebabkan Tuli, Simak Penjelasan Dokter UB Malang
Lebih dari itu, juga ada lembaga keagamaan yang melarang digelarnya sound horeg.
Konsepnya selain bikin polusi suara dan menggetarkan kaca rumah, juga ada penari pendukung karnaval.
Mulai Malang, Banyuwangi, Kediri, Blitar, Tulungagung, dan sejumlah daerah di Jatim yang lain menjadi spot dengan tren karnaval sound horeg.
Namun bagaimana dengan Surabaya yang menjadi pusat kota di Jatim?
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surabaya, Tunjung Iswandaru, saat dikonfirmasi menyebutkan bahwa di Kota Surabaya aman dari polemik sound horeg.
Bahkan dalam catatan, tidak ada karnaval sound horeg yang digelar di Surabaya.
Termasuk potensi sound horeg di daerah pinggiran Surabaya, juga tidak ditemukan.
Mulai pinggiran Surabaya barat sampai Surabaya timur tidak ada sound horeg.
"Alhamdulillah belum ada indikasi dan potensi itu," kata Tunjung Iswandaru kepada SURYAMALANG.COM, Senin (28/7/2025).
Meski begitu, Bakesbangpol Surabaya tetap memantau secara intensif akan potensi sound horeg.