SURYAMALANG.COM, GRESIK - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menyalurkan Bantuan Sosial (Bansos) senilai Rp 5,8 miliar di Kabupaten Gresik, Senin (29/7/2025).
Menyalurkan bantuan untuk warga tak mampu, Khofifah Indar Parawansa secara tegas memesankan agar Bansos yang diterima tidak digunakan untuk judi online (Judol).
"Kita berharap bahwa bantuan sosial sampai kepada penerima dan tepat sasaran termasuk di dalamnya adalah tepat penggunaannya dan aman dari penyalahgunaan," ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga mengingatkan kepada masyarakat supaya berhati-hati dan bijak dalam memanfaatkan Bansos yang diterima.
Ia menekankan pentingnya sikap bijaksana di tengah perkembangan terkonologi digital saat ini. Termasuk iming-iming judi online.
Baca juga: Guru di Bondowoso Minta WFH: Banyak Murid Tak Sekolah Imbas Jalur Gumitir Ditutup, BBM Susah Didapat
"Mohon dijaga bantuan sosial ini, jangan sampai dipakai judi online. Jangan sampai kepikiran, apalagi dipraktekkan," tegasnya.
Adapun rincian Bansos yang dibagikan itu di antaranya, Bansos dari Dinas Sosial Jatim, terbagi untuk Program Keluarga Harapan (PKH) plus senilai Rp 3.046.000.000 untuk 1.523 keluarga masing-masing menerima Rp 2.000.000 per tahun.
Kemudian bantuan Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) sebesar Rp 471.600.000 untuk 131 jiwa masing-masing menerima Rp 3.600.000 per tahun.
Kemudian Bansos Kewirausahaan Inklusif dan Produktif (KIP) Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Jawa Timur Sejahtera (JAWARA) sebesar Rp 18.000.000 untuk 6 jiwa.
Selanjutnya juga Bansos KIP KPM JAWARA total Rp 210.000.000 untuk 70 jiwa; Bansos KIP PUTRI JAWARA sebesar Rp 300.000.000 untuk 100 jiwa.
Di kesempatan yang sama Gubernur Khofifah juga menyerahkan 33 unit alat bantu mobilitas Lansia dan penyandang disabilitas senilai Rp 173.690.000;
Bantuan Operasional dan Tali Asih Pilar sosial seperti SDM PKH Plus, Pendamping disabilitas, TKSK, TAGANA senilai Rp 617.400.000 untuk 162 orang.
Selain itu, turut disalurkan pula bantuan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jatim dengan total bantuan Rp 970.000.000. Bantuan tersebut diberikan untuk BUMDESA senilai Rp 400.000.000 untuk empat desa.
Juga bantuan untuk DESA BERDAYA Rp 400.000.000 yang diserahkan untuk empat Desa; serta JATIM PUSPA senilai Rp 170.000.000 yang diberikan untuk satu desa.
“Bantuan-bantuan ini terbukti ampuh untuk menekan angka kemiskinan di Jatim."
"Berdasarkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2025 yang dirilis pada Jumat (25/7/2025) lalu, angka kemiskinan turun pada angka 9,50 persen,” tegasnya.
Angka tersebut turun sebanyak 0,29 persen poin dari 9,79 persen pada Maret 2024 atau setara 17.940 masyarakat miskin. Sehingga, jumlah penduduk miskin kini tercatat sebanyak 3.836.520 jiwa.
"Alhamdulillah angka kemiskinan di Jawa Timur terus turun. Per Maret 2025 turun menjadi 9,50 persen," ungkapnya.
Kepada para penerima bansos, utamanya para pilar-pilar sosial Jatim, Khofifah menyampaikan terima kasih atas seluruh dedikasi dan kerja keras yang diberikan.
Para pilar sosial disebutnya sebagai garda terdepan dalam kebencanaan, penanggulangan kemiskinan hingga sentuhan kepada masyarakat berkebutuhan khusus.
"Inilah hasil kerja keras rekan-rekan kita yang selalu di lini terdepan dalam upaya penurunan kemiskinan," terang Khofifah.
"Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh penerima," pungkasnya.