SURYAMALANG.COM, - Bencana gempa yang menguncang Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi waktu setempat berdampak terhadap Indonesia dan negara lain.
Padahal jarak Kamchatka ke Jakarta diperkirakan sampai 8.226 kilometer, namun beberapa daerah seperti Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara hingga Halmahera Utara, Maluku Utara terkena imbasnya.
Adapun ketinggian gelombang tsunami yang menghantam wilayah pesisir pantai di Indonesia kurang dari 0,5 meter.
Di wilayah Bitung, Sulawesi Utara, misalnya, tsunami tiba pada Rabu siang sekitar pukul 14.20 WIB dengan ketinggian 0,21 meter.
Baca juga: Gempa di Rusia Berpotensi Memicu Tsunami di 10 Wilayah Pesisir Indonesia Timur, Termasuk Raja Ampat
Sementara yang paling kecil ada di Pel. Tapaleo, Halmahera Tengah 0,1 meter; Sorong, Papua Barat, Indonesia 0,2 meter; Jayapura DOK II, 0,3 meter.
Kini BMKG menyatakan, peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Kamchatka di Rusia, dinyatakan telah berakhir pada Rabu malam sekitar pukul 22.41 WIB.
"Peringatan dini tsunami yang disebabkan oleh gempa Magnitudo 8,7, pada 30 Juli 2025, pukul 06.24 WIB, dinyatakan telah berakhir," ujar Kepala Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono , Rabu malam.
5 Bahaya Gempa Rusia
Daryono menjelaskan kenapa gempa Rusia berbahaya terhadap Indonesia hingga menyebabkan tsunami di beberapa wilayah.
1. Guncangan Besar
Daryono mengungkapkan kekuatan guncangan yang besar membuat dorongan yang jauh terhadap laut, sehingga menimbulkan gelombang besar dan menimbulkan potensi tsunami di Indonesia.
"Karena memang kekuatannya besar, dan itu memberikan daya dorong timbul gelombang tsunami yang cukup jauh dampaknya" terang Daryono dalam konferensi pers secara daring, dikutip dari YouTube BNPB.
"Sehingga bisa sampai di wilayah Indonesia, berhubungan dengan magnitudo yang terjadi sebagai pembangkit gempanya dan informasi terminal deformasi yang terjadi di dasar laut," imbuhnya.
Baca juga: INFO Gempa Malang Hari Ini Rabu 30 Juli 2025 Rilis BMKG: 4,3 Magnitudo
Hasil analisis BMKG menyatakan gempa ini terjadi akibat aktivitas subduksi di Palung Kurile-Kamchatka.
Gempa tersebut memiliki mekanisme patahan naik (thrust fault), yang sering kali berpotensi memicu tsunami.
Ada sejumlah negara yang ikut terdampak gempa ini berdasarkan analisis BMKG.
"Gempa ini berpotensi tsunami di wilayah Rusia, Jepang, Alaska, Filipina, Hawaii, dan Guam," jelasnya.