SURYAMALANG.COM, MALANG - Tak sia-sia usaha Bupati Malang, Muhammad Sanusi, bersama anggota DPRD Kabupaten Malang, Rahmat Kartala, berpeluh-peluh untuk membina ratusan petani jagung.
Hasilnya, saat ini tinggal menikmati buahnya karena Desa Rembun, Kecamatan Dampit, kini jadi satu-satunya desa di Kabupaten Malang, yang jadi percontohan nasional di ketahanan pangan, khususnya swasembada jagung.
Yang bikin orang tercengang, dari desa itu menghasilkan jagung sebanyak 1.000 ton setiap panen atau per 110 hari.
Jika setahun, bisa panen tiga kali, maka setiap tahunnya saja, petani Desa Rembun mampu mencukupi kebutuhan jagung untuk Malang raya karena menghasilkan jagung 3.000 ton lebih.
Harganya pun bisa mengalahkan padi karena jauh bisa mengubah nasib petaninya. Yakni, Rp 8.900 per Kg.
Tak pelak, karena jadi penghasil jagung yang melimpah ruah itu, Rabu (6/8/2025) siang, Wakapolri Komjen Deddy Prasetyo, melakukan groundbreaking pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di desa itu.
Dan, yang membanggakan Bupati Sanusi, Deddy dan Wamen Pertanian dan para pejabat lainnya, sekaligus melakukan panen raya jagung di Desa Rembun itu.
"Iya, kami bangga karena jadi SPPG sehingga makin membuat petani dan kami kian semangat."
"Kami akan memberikan perhatian lebih, melalui Dinas Pertanian," ungkap Bupati Sanusi sambil melirik ke arah Ir Avicenna M Saniputera, Kadis Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan, yang ada di sebelahnya.
Begitu juga, Rahmat Kartala, anggota dewan tiga periode dari Gerindra, juga bangga.
Menurutnya, ada dua desa yang jadi binaannya, yakni Desa Rembun dan Desa Tawangrejani, Kecamatan Turen.
Total dari dua desa itu, lahan pertanian jagung seluas 250 Ha, yakni di Desa Rembun seluas 150 Ha, dan Desa Tawangrejani seluas Rp 100 Ha. Tiap panen, dari dua desa itu menghasilkan 1.700 ton.
"Enaknya, saat panen sudah pasti laku karena diambil pabrik sehingga petani, ibaratnya cuma menanam dan merawat, semuanya sudah ditanggung," ungkap Kartala, salah satu Wakil Ketua DPC Gerindra.
Bahkan, lanjut dia, bukan hanya petani yang nasibnya berubah, jadi punya harapan, namun dirinya juga tak mau meninggalkan jadi petani jagung meski sudah 15 tahun jadi wakil rakyat.
Sejak 17 tahun, Kartala sudah bertani jagung, dengan lahan seluas 8 Ha. Bahkan, dirinya pernah dikirim pihak pabrik (Sygenta) ke Thailand dan Pilipina, untuk studi banding.