"Secara spesifik, skuad mereka terdiri dari 6 pemain Brasil, 1 pemain Argentina, dan 4 pemain lokal" lanjut Tuoitre.
"Sekilas, banyak orang akan mengira ini adalah klub Brasil dengan pemain asing dari Indonesia, bukan klub dari negara kepulauan" imbuhnya.
"Sesuai regulasi, pada Liga 1 2025-2026, setiap klub diperbolehkan mendaftarkan maksimal 11 pemain asing" terang Tuoitre.
"Dengan rincian 7 pemain berada di lapangan secara bersamaan dan 2 pemain di bangku cadangan" tambahnya.
"Klub-klub Liga 1 telah memanfaatkan aturan ini secara maksimal untuk memperkuat skuad mereka" lanjut Tuoitre.
Baca juga: Debut Manis Adi Satryo di Laga Arema FC Vs PSBS Biak, Sanggup Lepas dari Bayang-bayang Lucas Frigeri
"Hal ini membuat banyak penggemar khawatir pemain lokal Indonesia tidak akan mendapat kesempatan bermain," pungkasnya.
Tuoitre.vn adalah portal berita daring (online) dari Vietnam. Situs ini merupakan versi digital dari surat kabar harian Tuổi Trẻ, yang berarti "pemuda" dalam bahasa Vietnam.
Portal ini menyediakan berbagai berita terkini, mulai dari politik, bisnis, budaya, hingga pariwisata di Vietnam.
Berita yang disajikan tidak hanya dalam bahasa Vietnam, tetapi juga memiliki versi bahasa Inggris yang dikenal sebagai Tuoi Tre News.
Surat kabar Tuổi Trẻ sendiri merupakan salah satu koran harian terkemuka yang melayani pasar Ho Chi Minh City.
Aroma Samba di Arema FC
Arema FC memang menjadi klub pertama di Super League yang memanfaatkan regulasi pemain asing secara maksimal.
Tim berjuluk Singo Edan itu mendatangkan 11 pemain asing yang didominasi oleh nama-nama dari Brasil.
Bahkan, Marcos Santos yang saat ini menjadi pelatih kepala Arema FC juga berasal dari Negeri Samba.
Santos dibantu oleh dua asisten yang juga berasal dari Brasil, Andre Caldas dan Tiago Simoes.
Hanya 2 dari 11 pemain asing Arema FC yang tidak berasal dari Brasil yakni Julian Guevara (Kolombia) dan Ian Puleio (Argentina).