Sebagian massa kemudian bergerak ke arah utara alun-alun Pati.
Sampai pukul 12.57 WIB, pendemo masih memadati sisi utara alun-alun Pati.
Data mengenai korban gas air mata masih dihimpun.
Tidak hanya itu, massa juga merobohkan gerbang Pendapa Pati.
Dari video viral yang beredar di media sosial, terlihat beberapa aparat tumbang diduga akibat gas air mata.
Massa mulai melakukan aksi pelemparan, dengan melempar ratusan gelas air mineral dan memaksa masuk ke kantor Bupati Pati.
Baca juga: DAFTAR Kebijakan Kontroversial Sudewo Bupati Pati Padahal Baru 5 Bulan Menjabat, PBB Naik 250 Persen
Sejumlah pihak Kepolisian diturunkan untuk menjaga keamanan dan perlindungan agar massa tidak menerobos masuk.
Sejumlah polisi yang bertugas tampak menggunakan APD atau Alat Pelindung Diri tepat di depan gerbang kantor Bupati Pati.
Melalui siaran langsung Youtube Tribun Jateng pada Rabu (13/8/2025) terlihat Polisi mengerahkan meriam air atau mobil water cannon untuk mengatasi situasi yang semakin anarkis.
Tidak hanya itu, polisi juga menembakkan gas air mata yang membuat banyak orang terjebak dan tidak bisa keluar dari lokasi tersebut.
Beberapa massa terlihat mulai mendorong pintu gerbang dan berusaha merobohkannya.
Terlihat seorang anggota Brimob mulai emosional dan berteriak ke arah massa.
"Bukan hanya kalian yang punya anak istri, perlakuan kalian kayak gini?," teriak seorang anggota Brimob sembari menunjuk ke arah sejumlah polisi yang tengah berjaga.
Baca juga: Tuntutan Warga Pati Tak Lagi Soal Kenaikan Pajak PBB 250 Persen, Minta Bupati Sudewo Lengser
Aksi para demonstran dilakukan menyusul kebijakan Bupati Pati Sudewo terkait kenaikan pajak sebesar 250 persen.
"Bupati harus lengser, bupati lengser," ucap perwakilan massa.