SOSOK Burhanuddin Abdullah Eks Napi Koruptor Diberi Prabowo Penghargaan Berjasa Luar Biasa ke Negara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENGHARGAAN PRESIDEN PRABOWO - Ekonom dan Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah (KANAN) saat ditemui di Markas TKN Fanta, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2024). Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta pada 21 Maret 2025. Burhanuddin Abdullah menerima penghargaan dari Prabowo meski statusnya mantan napi koruptor.

"Semoga jasa dan pengabdiannya menjadi warisan bagi generasi penerus bangsa,” imbuhnya. 

Sosok Burhanuddin Abdullah

Selain menjadi pejabat publik, Burhanuddin Abdullah adalah seorang ekonom yang memiliki rekam jejak karier penting sekaligus kontroversial.

Lahir di Garut, Jawa Barat, 10 Juli 1947, Burhanuddin Abdullah sebelumnya adalah Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

Dari sisi pendidikan, Burhanuddin menyandang gelar Sarjana Pertanian (Ir) dari Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Bandung (1974).

Baca juga: SOSOK Penyanyi & Pencipta Lagu Tabola Bale Viral Bikin Prabowo Joget Saat HUT ke-80 RI di Istana

Burhanuddin juga menyandang gelar Master of Arts (MA) di bidang Ekonomi dari Michigan State University, Amerika Serikat (1984).

Kemudian Burhanuddin turut menyandang gelar Doktor Honoris Causa bidang ekonomi dari Universitas Diponegoro (Undip) pada 2006.

Selain itu, Burhanuddin juga menjadi Board of Advisors (Dewan Penasihat) di Prasasti Center for Policy Studies.

Dalam kariernya, Burhanuddin Abdullah menjadi staf di Bank Indonesia (BI) sejak 1979.

Berkat kemampuannya, Burhanuddin sempat ditunjuk sebagai Kepala Bagian Kerjasama Ekonomi dan Perdagangan Internasional Bank Indonesia (1994-1995).

Baca juga: Keyakinan Gus Nur Ijazah Prabowo Asli Beda dengan Jokowi Sampai 4 Tahun Dipenjara Tak Pernah Muncul

Lalu, Burhanuddin ditunjuk sebagai Wakil Kepala Bidang Riset Ekonomi dan Moneter BI (1996-1998).

Di masa reformasi, Burhanuddin Abdullah juga sempat menjabat sebagai Direktur Direktorat Luar Negeri BI (1998-2000).

Pada tahun 2000, kariernya semakin bersinar, Burhanuddin ditunjuk sebagai Deputi Gubernur Bank Indonesia (2000-2001).

Setelahnya, Burhanuddin sempat ditunjuk sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Kabinet Gotong Royong di bawah Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (2001).

Kemudian, Burhanuddin ditunjuk sebagai Gubernur Bank Indonesia (2003-2008).

Tidak hanya itu, Burhanuddin sempat ditunjuk sebagai Gubernur untuk International Monetary Fund (IMF), Washington DC, di Indonesia.

Baca juga: Sosok Letjen Mohammad Fadjar Mantan Ajudan Jokowi Buat Prabowo Bangga Pangkostrad Mau Pimpin Upacara

Halaman
123

Berita Terkini