Selain itu, terdapat sejumlah program untuk mengurangi cedera ACl tersebut, yaitu:
- Latihan untuk memperkuat bagian pinggul, panggul, dan perut bagian bawah dengan tujuan melatih atlet agar lutut tidak bergerak yang bisa memicu cedera ACL
- Latihan yang memperkuat otot-otot kaki khususnya latihan hamstring, untuk memastikan keseimbangan kekuatan otot kaki secara keseluruhan
- Latihan yang menekankan pada teknik dan posisi lutut yang benar saat melompat dan mendarat dari lompatan
- Latihan untuk meningkatkan teknik saat melakukan gerakan memutar dan memotong.
6. Diagnosis Cedera ACL
Dilansir dari JohnsHopkinsMedicine, robeknya ACl didiagnosis melalui riwayat penderita, jika memang mempunyai pengalaman cedera yang sama.
Dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik dengan menilai secara spesifik jumlah gerakan yang ada usai mengalami cedera ACL.
Selain itu, dokter akan mengevaluasi struktur lain di dalam lutut yang berkaitan dengan bagian ACL tersebut.
Pada bagian ACL yang cedera, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan pemindai MRI seberapa parah robekannya.
7. Penanganan Cedera ACL
Penanganan atau perawatan cedera ACL ditentukan oleh dokter berdasarkan tingkat keparahannya.
Seseorang bisa menjalani proses pembedahan jika cedera ACL-nya parah. Pembedahan itu dilakukan untuk mengganti ligamen yang robek
Sementara perawatan nonbedah akan mencakup imobilisasi atau penyangga, terapi fisik, dan rehabilitasi bertahap untuk kembali ke aktivitas dan olahraga seperti biasa.
Bagi atlet yang mengalami cedera ACL, mungkin akan disarankan dokter untuk berhenti berolahraga terlebih dahulu sebagai bentuk proses pemulihan.
Keterangan Dokter Tim Arema FC
Terkait cedera yang diderita Achmad Maulana, dokter Tim Arema FC, Nanang Tri Wahyudi memberikan keterangan secara lengkap.
Kata Nanang, Achmad Maulana harus masuk kamar operasi dalam waktu dekat dengan masa pemulihan direntang waktu 6-12 bulan.