Kota Batu

Wali Kota Batu Nurochman Tegaskan Siswa Boleh Menolak dan Guru Tak Boleh Paksa Siswa Makan MBG

Nurochman juga menegaskan agar guru tidak boleh memaksa siswa untuk tetap memakan  makanan MBG jika siswa tidak menghendaki itu dimakan.

Penulis: Dya Ayu | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/DYA AYU
BOLEH MENOLAK - Wali Kota Batu Nurochman tegaskan siswa boleh menolak makanan MBG jika makanan tidak layak dikonsumsi saat berkunjung ke SMP Negeri 1 Batu, Senin (29/9/2025). 

SURYAMALANG.COM, BATU - Wali Kota Batu Nurochman memberi pernyataan bagi siswa sekolah untuk berani menolak makan Makan Bergizi Gratis (MBG) jika dinilai menunya 'mencurigakan' .

Pernyataan itu tak lepas dari upaya menghindari kasus keracunan makan MBG terulang di kota Batu.

Banyaknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kota Batu dan daerah lain di tanah air membuat orang tua siswa dan siswa was-was.

Pasalnya tak dipungkiri beberapa kasus yang dijumpai, makanan yang didistribusikan tak layak untuk di konsumsi. 

Seperti halnya kasus di Kota Batu beberapa hari lalu, belasan siswa SMP Negeri 1 Batu mengalami muntah-muntah usai makan makanan MBG.

Belum lagi kasus makanan tak layak juga dijumpai di SMA Negeri 1 Batu yang siswanya secara kompak menolak dan tak memakan makanan yang dikirim oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga akhirnya dibuang karena nasi dan sayur yang basi, ayam yang masih merah, rasa yang hambar dan piring yang digunakan amis seperti tak dicuci dengan benar.

Terkait hal ini, Wali Kota Batu Nurochman menegaskan bagi siswa yang menemukan makanan tak layak ataupun ada hal lainnya dapat menolak untuk tak memakan MBG yang diberikan.

“Siswa boleh menolak kalau memang dia secara feeling terhadap masakan ini tidak layak. Tidak apa-apa dikembalikan,” kata Nurochman, Senin (29/9/2025).

Selain itu Nurochman juga menegaskan agar guru tidak boleh memaksa siswa untuk tetap memakan  makanan MBG jika siswa tidak menghendaki itu dimakan.

“Guru tidak boleh memaksa karena memang kondisi ketahanan tubuh anak-anak itu masing-masing. Ada yang benar-benar kondisinya fit dan mungkin kurang fit. Apabila dipaksakan makan itu bisa jadi masalah. Jadi prinsipnya siswa boleh menyampaikan keberatannya ketika masakan tidak layak dikonsumsi,” jelasnya.(myu)

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved