Korban Mutilasi Jurang Pacet Cangar

Watak Asli Alvi Maulana Pelaku Mutilasi Pacar Dibuang ke Pacet, Asal Rantau Sumatera Utara

Watak asli Alvi Maulana pelaku mutilasi pacar dibuang ke jurang Pacet, asal Rantau, Sumatera Utara, hubungan 5 tahun sejak kuliah.

|
Suryamalang.com/Mohammad Romadoni/POLRES MOJOKERTO
JASAD MUTILASI PACET - Petugas Satreskrim Polres Mojokerto bersama K9 Polda Jatim, dan relawan (KIRI) saat mengevakuasi potongan tubuh manusia korban mutilasi yang ditemukan di semak belukar tepi jalan raya Pacet-Cangar, di Dusun Pacet Selatan, Mojokerto. Pelaku AM (KANAN) diamankan pada Minggu (7/9/2025) di ruangan Sat Reskrim Polres Mojokerto terkait kasus mutilasi korban TAS perempuan 25 tahun asal Lamongan. 

SURYAMALANG.COM, - Watak asli Alvi Maulana (24) pelaku mutilasi yang membuang potongan tubuh pacarnya ke jurang Jalan Raya Pacet-Cangar, Dusun Pacet Selatan, Mojokerto diduga melatarbelakangi perbuatan keji tersebut.

Alvi Maulana berasal dari Kelurahan Aek Paing, Kecamatan Rantau Utara, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara.

Sedangkan korban berinisial TAS (25), wanita asal Desa Made, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. 

Kasus pembunuhan disertai mutilasi ini terbongkar sejak potongan tubuh TAS yakni kaki kiri korban ditemukan oleh Modin Suliswanto (30), warga Pacet yang sedang mencari rumput di sekitar lokasi pada Sabtu (6/9/2025) pagi.

Baca juga: Tampang Pelaku Mutilasi yang Ditangkap di Surabaya, Potongan Tubuh Korban Dibuang di Pacet Mojokerto

Sebelum menemukan potongan kaki, Suliswanto menemukan potongan daging, yang setelah ditelusuri lebih lanjut oleh polisi, jumlahnya sangat banyak bahkan mencapai puluhan bercecer di semak belukar sekitar kawasan tersebut. 

Dari hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi mengevakuasi 65 potongan tubuh manusia berupa 63 (jaringan tubuh) dan potongan kaki kiri serta pergelangan tangan kanan.

Pembunuhan dan mutilasi ternyata dilakukan pelaku di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, pada Selasa (2/9/2025) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Kurang dari 14 jam, polisi kemudian berhasil menangkap Alvi Maulana di kamar kos Jalan Raya Lidah Wetan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, pada Minggu (7/9/2025) sekira pukul 01.00 WIB dini.

Watak Temperamental Pelaku

Kasat Reskrim Polres Mojokerto, AKP Fauzy Pratama menjelaskan, pelaku dan korban tinggal bersama di kamar kos berstatus pacaran selama lima tahun. 

Diduga pelaku menyimpan dendam terhadap korban.

Kejamnya perbuatan Alvi Maulana juga tidak luput dari watak pelaku yang temperamental atau mudah marah sehingga melampiaskannya secara keji. 

Dari informasi yang dihimpun, korban, TAS sempat mengunci kamar kos selama satu jam.

"Tentu ada pemicunya (otif) pelaku masih terus kita dalami," kata Kasat Reskrim Fauzy, Minggu (7/9/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS : Identitas Korban Mutilasi di Pacet-Cangar Mojokerto Adalah Wanita Asal Lamongan

Dari penggeledahan, sambung Fauzy, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa tas bercak darah yang digunakan pelaku membuang potongan tubuh korban ke Pacet dan dua bungkus plastik hitam terdapat sisa tulang.

"Saat penggeledahan kita temukan tas ada bekas darah, tulang dan serpihan tengkorak kepala dalam plastik berada di balik lemari. Dibungkus plastik hitam, dua plastik yang berbeda tulang besar dan kecil," jelasnya. 

Kronologi Pembunuhan

AKP Fauzy Pratama mengatakan, pelaku melakukan pembunuhan dengan pisau dapur, mengendap-endap menghampiri korban yang duduk di atas kasur kamar kos.

Dari arah belakang, pelaku menghujam leher korban satu kali.

TAS tak sempat melawan, tusukan pisau telak mengenai leher bagian atas membuat korban tergeletak di lantai hingga meninggal dunia diduga akibat kehilangan banyak darah.

"(Pelaku) menusuk di leher sebelah kanan, menggunakan pisau dapur. Satu kali tusuk lukanya cukup dalam, sampai korban kehabisan darah," ungkap Fauzy, Minggu.

Pelaku membiarkan korban hingga kondisinya meninggal dunia lalu menyeret tubuh korban ke kamar mandi kos lalu melakukan mutilasi.

Baca juga: Polres Mojokerto Pastikan Puluhan Potongan Tubuh Manusia di Pacet-Cangar Adalah Korban Mutilasi

Polisi mengamankan barang bukti berupa, pisau dapur yang digunakan pelaku membunuh korban. 

Lalu pisau daging, gunting taman dan palu juga digunakan Alvi Maulana memutilasi tubuh korban.

Tanpa ada rasa iba, pelaku memutilasi bahkan menyayat memisahkan daging dan tulang korban.

Diduga sisa organ tubuh korban dimasukkan ke dalam closet WC.

Kondisi kepala sudah tidak berbentuk dimutilasi menggunakan gunting taman.

Baca juga: UPDATE Korban Mutilasi di Pacet-Cangar Mojokerto, Total Ada 65 Potongan Tubuh Manusia

Bagian tulang dan daging dimasukkan ke dalam tas warna merah dengan puluhan potongan dibuang ke Pacet-Cangar. 

Pelaku lalu mengendarai motor matic berangkat dari kos Surabaya pukul 04.00 WIB dan tiba di TKP Pacet-Cangar sekitar pukul 05.30 WIB, Selasa (2/9).
 
Sebagian potongan tulang dimasukkan ke dalam wadah plastik hitam yang disimpan di atas dinding kamar mandi.

Sebelum ditangkap, pelaku sempat memindahkan sisa organ tubuh korban di kantong plastik yang disimpan di balik lemari.

"Pelaku membawa korban ke kamar kemudian dilakukan mutilasi, dengan berat hati kami menyampaikan pelaku juga melakukan penyayatan memisahkan (Tulang) korban. Bagian-bagian yang besar selain tulang itu dibuang ke Pacet," ungkap Fauzy.

Baca juga: Misteri Potongan Tubuh Manusia di Jurang Jalan Raya Pacet-Cangar , Warga Sebut Unsur Kekejaman

Sampai saat ini, penyidik masih terus melakukan pendalaman terhadap Alvi untuk mengungkap motif dari kejahatan serta penyebab kematian korban.

"Pelaku sudah kita amankan di Sat Reskrim Polres Mojokerto, kemudian kita lakukan penyidikan dan pemeriksaan lebih lanjut," pungkas Fauzy.

Pacaran Sejak Kuliah

Dari keterangan Alvi Maulana, lanjut Fauzy, pelaku dengan korban sudah saling kenal sejak lama. 

Alvi dan TAS menjalin asmara saat masih kuliah di Universitas Trunojoyo, Madura.

"Pelaku statusnya pacaran dengan korban, kurang lebih info yang kami dapat sekitar lima tahun," jelas Fauzy.

Menurut Fauzy, Polisi menelusuri identitas korban hingga menemukan rumah orang tuanya di Lamongan.

Dari keterangan pihak keluarga korban, sambung Fauzy, TAS usai lulus sarjana prodi Manajemen Universitas Trunojoyo, Madura kemudian kos di Kota Surabaya, tepatnya di Lakarsantri.

Korban dengan keluarganya sangat jarang berkomunikasi. 

"Dari informasi keluarga yang bersangkutan sangat minim, karena  jarang berkomunikasi dengan korban" terang Fauzy.

Baca juga: FAKTA-FAKTA Korban Mutilasi di Jurang Pacet-Cangar, Kaki-Daging Ditemukan Warga Jumlahnya Puluhan

Fauzy menjelaskan, puluhan potongan tubuh korban telah dievakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik, Porong, Sidoarjo.

"Bagian tubuh (Korban) dan tulang-tulang yang sudah kami temukan kita evakuasi ke RS Bhayangkara Pusdik Porong, untuk forensik penyelidikan lebih lanjut," pungkasnya. 

(Suryamalang.com/Mohammad Romadoni)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved