Kecelakaan Maut Sukapura Probolinggo
Tragedi Bus Jalur Bromo: Ririn Dapat Wasiat dari Kakaknya Hendra Soal Kematian, Sekeluarga Meninggal
Tragedi bus di jalur Bromo: Ririn dapat wasiat dari kakaknya Hendra, sekeluarga meninggal soal kematian dan pemakaman, benar-benar terjadi.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
SURYAMALANG.COM, - Tragedi kecelakaan maut bus PO Bus IND'S 88 Trans di jalur Bromo Probolinggo pada Minggu (14/9/2025) siang menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban termasuk Ririn, adik Hendra Pratama (37).
Hendra menjadi salah satu korban kecelakaan maut bersama istrinya, Wardah (36), dan anak bungsunya, Aizah Fahroni Agustin (7), ketiganya meninggal dunia.
Tepat sebelum berangkat ke Bromo, Hendra Pratama ternyata sempat menitipkan wasiat kepada adiknya, Ririn soal kematian dan pemakaman.
Hendra merupakan pegawai di bagian cleaning service Rumah Sakit (RS) Bina Sehat Jember dan berangkat ke acara wisata Gunung Bromo bersama pegawai lainnya pada Sabtu (13/9/2025).
Baca juga: Firasat Keluarga Korban Kecelakaan Bus Karyawan RS BS Jember di Bromo, Mimpi Temukan Kancing Hitam
Siapa sangka, kecelakaan itu menjadi kisah terakhir bagi Hendra yang mengajak keluarganya untuk ikut wisata.
Kecelakan berlangsung di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur sekira pukul 14.00 WIB.
Dari hasil penyelidikan sementara, penyebab kecelakaan bus nopol P 7221 UG tersebut akibat rem blong saat perjalanan pulang dari rekreasi di Gunung Bromo.
Wasiat Hendra
Sebelum berangkat wisata, Hendra Pratama berpesan kepada adiknya, Ririn jika meninggal dunia ingin dikuburkan di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
Kisah itu diungkap oleh Abdul Wahab, ayah kandung Hendra Pratama.
"Sebelum berangkat kemarin, pesan ke adiknya, Ririn. Hendra pesan 'lek aku mati, kuburno ng Panti yo, aku kan pengurus masjid'. Ternyata bener, kejadian," ujar Abdul Wahab kepada Suryamalang.com, Minggu (14/9/2025).
Menurut Wahab, anak, menantu dan cucunya akan dikuburkan di pemakaman keluarga di Desa Serut, Kecamatan Panti, Kabupaten Jember.
"Nanti dimakamkan di sana, itu juga permintaan keluarga istri Hendra. Selain juga ada pesan begitu ke adiknya," imbuh Wahab.
Baca juga: 5 Fakta Kecelakaan Bus di Jalur Bromo, Firasat Pegawai RS Bina Sehat Jember Menjadi Kenyataan
Sebagai cleaning service di RS Bina Sehat Jember, Hendra Pratama dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah dan bertanggungjawab di area HCU RS Bina Sehat.
"Pegawai dari lantai satu sampai lantai tiga, kenal sama anak saya," imbuhnya.
Meski bersedih dan menitikkan air mata, Wahab selalu menguatkan dirinya dan keluarganya.
"Ini sudah jalannya anak saya," pungkasnya.
8 Korban Meninggal Dunia
Direktur RS Bina Sehat Jember dr Faida mengatakan, sebanyak tujuh korban tewas di lokasi, dan satu meninggal saat dirawat di RSD M Saleh Probolinggo.
"Kami sudah sampai di RSUD M Saleh identifikasi Jenazah. 7 meninggal di lokasi dan 1 lagi meninggal di RS ( belum tahu identitasnya)," ujar Faida melalui keterangan tertulis WhatsApp.
Menurut Faida, korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi, di antaranya bernama Hesty, ahli Gizi Rumah Sakit Bina Sehat
"Arti perawat, Hendra CS, Istri Hendra CS, Anak Hendra serta anak seorang perawat Maria," kata Faida.
Faida mengaku mengerahkan belasan mobil ambulans milik Rumah Sakit Bina Sehat untuk mengevakuasi rombongan kecelakaan di Probolinggo.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sukapura Probolinggo, 8 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia
"Lima ambulans RS Bina Sehat, 11 Ambulan Merah Putih Bina Sehat, 1 Ambulan RS Al-Huda, 1 Ambulan RS Reda, dan satu Elf untuk korban yang selamat," tutur perempuan yang pernah menjabat Bupati Jember itu.
Pantauan di lapangan, RS Bina Sehat Jember juga menyediakan tenda bagi keluarga, yang menunggu kepulangan korban dari RS M Saleh Probolinggo.
Selain korban meninggal, puluhan penumang lainnya juga mengalami luka-luka.
Kronologi Rem Blong
Kronologi kecelakaan diungkap oleh Albahri (57) sopir bus.
Albahri mengaku sudah merasakan masalah pada rem bus yang dikendarainya ketika sampai di wilayah Jatian, Desa Boto lalu memutuskan untuk ke pinggir jalan dengan memelankan laju kendaraan.
"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai di klakson dan saya juga ikut klakson," kata Albahri.
Selain melaju pelan, Albahri mengaku juga sempat memberitahu kondekturnya untuk pergi ke belakang karena rem bus yang dikendarai sudah blong.
Baca juga: Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sukapura Probolinggo, Polisi Evakuasi Korban Meninggal dan Luka
"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh Melo (kondektur) ke belakang dan bilang kalau rem blong," ujar Albahri.
Saat di Jatian itu, lanjut Albahri, ketika melintas di jalan yang sedikit naik dan menikung, dirinya langsung memutuskan banting setir, sebab di sisi jalan sebelah kiri banyak kendaraan melintas, baik mobil dan sepeda motor.
"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang anginnya sudah tidak ada. Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.
Di dalam bus tersebut, sambungnya, terdapat kurang lebih 55 penumpang dari RS Bina Sehat.
"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba nge-blong dan angin langsung habis," pungkasnya.
Olah TKP
Direktur Penegakan Hukum (Dir Gakkum) Korlantas Polri, Brigjen Pol Faizal sudah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) kecelakaan bus di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo.
Kedatangannya ke lokasi kejadian didampingi jajaran Polda Jatim, Kapolres Probolinggo AKBP M. Wahyudin Latif beserta jajaran Satlantas Polres Probolinggo dan Jasa Raharja.
"Hari ini tim TAA kami akan berkolaborasi dengan tim TAA Polda Jatim akan melengkapi dan memantapkan kejadian kemarin, sehingga kami nanti bisa mengambil kesimpulan," kata Brigjen Pol Faizal, Senin (15/9/2025).
"Bagaimana nanti mengetahui proses awal terjadinya kecelakaan, apakah itu akibat dari rem yang tidak normal atau ada hal-hal lainnya," imbuhnya.
Baca juga: Duka Gubernur Khofifah bagi Korban Kecelakaan Maut Bus di Probolinggo, Berangkat Ziarah Siang Ini
Termasuk juga, menurut Brigjen Pol Faizal, untuk mengetahui siapa yang bersalah dan akan ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan rombongan wisatawan dari Tenaga Kesehatan (Nakes) di Jember.
"Kami bersama jajaran mengucapkan belasungkawa yang mendalam. Alhamdulillah seluruh korban sudah kembali (ke Jember) dan hanya masih ada satu orang yang masih dalam perawatan," ungkapnya.
(Suryamalang.com: Sri Wahyunik/Ahsan Faradisi)
Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp
RS Bina Sehat Jember
kecelakaan bus jalur Bromo
Kecelakaan Maut Sukapura Probolinggo
Sukapura Probolinggo
PO Bus Inds 88 Trans
Bromo
Ririn
Running News
suryamalang
Firasat Keluarga Korban Kecelakaan Bus Karyawan RS BS Jember di Bromo, Mimpi Temukan Kancing Hitam |
![]() |
---|
5 Fakta Kecelakaan Bus di Jalur Bromo, Firasat Pegawai RS Bina Sehat Jember Menjadi Kenyataan |
![]() |
---|
REM BLONG! Kesaksian Sopir Bus Tentang Kecelakaan Maut di Sukapura Probolinggo, 8 Orang Tewas |
![]() |
---|
Satu Keluarga Asal Jember Meninggal Dunia dalam Kecelakaan di Probolinggo, Seusai dari Gunung Bromo |
![]() |
---|
Inilah Identitas Korban Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Sukapura Probolinggo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.