Korban Mutilasi Jurang Pacet Cangar

FAKTA Lain Kasus Pembunuhan dan Mutilasi Terungkap Saat Rekonstruksi, Alvi Tak Pernah Tunjukkan KTP

Selama setahun menghuni kosan tersebut, Tersangka Alvi berdalih bakal tinggal bersama pasangannya yakni Tiara, yang disebutkan sebagai istri siri. 

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM/Luhur Pambudi
REKONTRUKSI - Alvi Maulana (24) tersangka pembunuhan dan mutilasi pacarnya Tiara Angelina Saraswati (25) dikawal ketat polisi saat rekontruksi yang digelar di kamar kosan Jalan Lidah Wetan, Gang 1, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabaya, Rabu (17/9/2025). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Kisah lain di balik kasus pembunuhan disertai mutilasi oleh tersangka Alvi Maulana diungkap oleh, pemilik kos saat rekonstruksi dijalankan Rabu (17/92/2025) siang. 

Pemilik kos yang disewa Tersangka Alvi, Budiyanto mengaku tak pernah bertemu dengan Alvi maupun Tiara. 

Selama ini, komunikasi yang dilakukannya terhadap Tersangka Alvi, melalui jarak jauh atau telepon.

Seingatnya, Tersangka Alvi mengetahui informasi sewa menyewa kos-kosan miliknya melalui layanan iklan medsos Facebook yang mencantumkan nomor teleponnya. 

Melalui nomor telepon tersebut, Tersangka Alvi berminat menyewa kamar kosan di Jalan Lidah Wetan, Gang 1, Lidah Wetan, Lakarsantri, Surabayaselama satu tahun dengan membayar biaya sewa secara kontan sebesar Rp 6,5 juta. 

Selama setahun menghuni kosan tersebut, Tersangka Alvi berdalih bakal tinggal bersama pasangannya yakni Tiara, yang disebutkan sebagai istri siri. 

"Alvi bilang ke saya kalau mau dia tinggali bersama isterinya. Saya kemudian meminta Alvi untuk menyerahkan identitas KTP dan surat nikah agar diserahkan ke Ketua RT," ujarnya pada awak media di lokasi. 

Semua penghuni bangunan kamar kosan yang disewakannya, selalu bakal diminta oleh Budiyanto menyerahkan salinan identitas seperti KTP, Surah Nikah atau Kartu Keluarga. 

Budiyanto menyebut tersangka Alvi Maulana tak pernah mau menyerahkan salinan dokumen yang diminta tersebut.

Bahkan cenderung berkelit, dan berlagak menjanjikan penyerahan salinan dokumen tersebut, di kemudian hari. 

Data salinan identitas tersebut pun sama sekali tak pernah diterima oleh Budiyanto hingga peristiwa tragis pembunuhan-mutilasi itu, terjadi.

"Ya dia selalu bilang mari ngene pak tak wenei data. Saya ya kaget kalau ada kejadian seperti ini, tapi memang saya tidak pernah kenal dengan Alvi maupun Tiara," pungkasnya. 

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP Fauzy Pratama mengatakan, hampir sebagian besar adegan pembunuhan dan mutilasi berada di dalam kosan tersebut. 

Lokasi pembunuhan awal dengan penusukan dilakukan di lantai dua kosan tersebut. 

Sedangkan, proses mutilasi korban dilakukan Alvi di lantai bawah terutama di kamar mandi dan ruang tengah kosan. 

Kemudian, berlanjut sampai momen pembuangan dan penyimpanan beberapa potongan tubuh korban di dalam kosan. 

"Setelah itu disimpan di atas lantai dua. Di sana ada lemari kemudian disembunyikan di belakang laci," ujar Fauzy, saat ditanyai awak media setelah rampungnya proses rekonstruksi. 

Semua adegan tersebut, ternyata dilakukan oleh Alvi, selama kurun waktu dua jam tanpa henti (non-stop). 

Sehingga, berdasarkan catatan penyidik, lanjut Fauzy, terdapat sekitar 37 adegan yang diperagakan oleh Alvi. 

Dan, dari semua peragaan adegan tersebut, perbuatan membunuh, memutilasi, dan membuang potongan tubuh korban dilakukan seorang diri, tanpa bantuan orang lain. 

Di sisi lain, Alvi Maulana (24) pelaku pembunuhan dan mutilasi pacarnya sendiri Tiara Angelina Saraswati (25) menjadi olok-olok puluhan orang emak-emak yang menonton jalannya rekonstruksi, Rabu (17/92/2025) siang. 

Para emak-emak beserta warga sekitar permukiman tersebut tampak berjejal di ujung pintu gerbang akses jalan menuju ke gang sempit kosan yang menjadi 'locus delicti' pembunuhan-mutilasi tersebut.

Mereka datang di lokasi itu, sesaat setelah memperoleh kabar bahwa tersangka dihadirkan kembali di lokasi kosan untuk menjalani rekonstruksi tersebut, sejak pukul 09.30 WIB hingga pukul 13.00 WIB. 

Teriakan sorak-sorai mereka akhirnya bersahutan dengan nada yang kian lama kian meninggi, tatkala mengetahui bahwa proses rekonstruksi tersebut sudah dinyatakan rampung, dan sosok Tersangka Alvi bakal dibawa keluar dari dalam kosan menuju ke dalam mobil Polisi.

Tatkala mereka melihat sosok Tersangka Alvi yang berkaus tahanan warna oranye dengan model rambut pelontos, teriakan mereka makin menjadi-jadi. 

"Woy, woy, woy. Uuuuu," teriak para emak-emak saling bersahutan. 

 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved