Buntut Kecelakaan Maut di Jalur Bromo, Pemandu Wisata dan PO Bus di Jember Banjir Pembatalan Orderan

Laporan Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM, JEMBER - Kecelakaan bus di jalur menuju wisata Gunung Bromo, Kabupaten Probolinggo, berdampak langsung terhadap pendapatan penyedia jasa tur wisata dan pemilik bus pariwisata di Jember.

Mengingat, kecelakaan bus yang dialami rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember di Probolinggo membuat wisatawan trauma.

Bahkan membatalkan pesanan di penyedia jasa wisata dan bus.

Ketua Astana Pariwisata Tapal Kuda (Asparta) Jember, Ahmad Imron Rosyadi mengaku, hampir semua orderan untuk tur wisata selama September 2025 dibatalkan konsumen, imbas kecelakaan tersebut.

"Jumlahnya banyak, bahkan hampir semua PO Bus membatalkan orderan."

"Tinggal kalikan berapa bus yang mereka cancel," ujarnya seusai doa bersama untuk korban kecelakaan Bromo, Jumat (19/9/2025).

Baca juga: REM BLONG! Kesaksian Sopir Bus Tentang Kecelakaan Maut di Sukapura Probolinggo, 8 Orang Tewas

"Dampaknya banyak PO bus tidak kerja, dan sepi sekali."

"Makanya kami sangat bela sungkawa (atas meninggalnya korban kecelakaan Bromo)," kata Ahmad.

Ahmad menilai, jalur alternatif yang aman di jalan wisata yang ekstrem seperti Bromo sangat diperlukan, karena dibutuhkan dalam situasi khusus.

"Bukan hanya di Bromo, tetapi juga di Kawah Ijen."

"Piket Nol dan beberapa jalur ekstrem lainnya sangat diperlukan jalur darurat," imbuhnya.

Senapas dengan hal itu, Satino, Pengurus PO Bus Kamilah di Jember mengaku, menerima 10 pembatalan orderan konsumen yang hendak melakukan tur wisata pada September 2025.

"Ada yang trip Bromo ada yang gagal, ada yang trip Jogya juga gagal."

"Setelah kejadian kecelakaan Bromo, langsung mereka gagalkan rencana perjalannya," tambahnya.