Jombang

Tak Terdampak Isu Kelangkaan BBM dan PHK Pegawai, Aktivitas SPBU Shell Jombang Masih Berjalan Normal

Tak Terdampak Isu Kelangkaan BBM dan PHK Pegawai, Aktivitas SPBU Shell Jombang Masih Berjalan Normal

Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/Anggit Pujie Widodo
KELANGKAAN BBM - Pelayanan SPBU Shell di Jalan Kapten P Tendean, Jombang, Senin (22/9/2025). Isu kelangkaan maupun dampak penurunan ekonomi yang terjadi di daerah lain belum dirasakan di wilayah Kabupaten Jombang. 

“Kalau di kota-kota besar mungkin ada pengaruhnya."

"Tapi untuk di Jombang, sejauh ini Alhamdulillah masih normal,” ucapnya saat ditemui SURYAMALANG.COM di sela bertugas, Senin (22/9/2025).

Fenomena karyawan SPBU Shell di beberapa kota besar yang beralih berjualan makanan di area pom bensin, juga belum ditemukan di Jombang.

Aktivitas di lokasi hanya terbatas pada layanan pengisian bahan bakar seperti biasanya.

Terkait kabar adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sejumlah SPBU Shell, petugas tersebut menegaskan hal itu belum terjadi di Jombang.

Semua pekerja masih aktif bertugas sesuai jadwal.

“Di sini masih aman, tidak ada karyawan yang dirumahkan."

"Pelayanan tetap berjalan seperti biasa,” tuturnya menutup percakapan.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta seperti Shell, BP, hingga VIVO mengalami kekosongan stok bahan bakar minyak (BBM).

Kondisi ini membuat banyak konsumen mengeluh karena beberapa jenis bahan bakar tidak tersedia, terutama Shell V-Power, BP Ultimate, dan BP 922.

Pengajuan impor BBM tambahan dari SPBU swasta sampai saat ini tidak direstui pemerintah karena sudah melebihi kuota impor yang diberikan.

Pemerintah mengaku telah menambah kuota impor BBM untuk SPBU swasta sebesar 10 persen dari total izin impor pada 2024 lalu.

"SPBU swasta sudah diberikan kuota impor 110 persen dibandingkan dengan 2024."

"Ini biar clear ya. Jadi sangatlah tidak tepat kalau dikatakan kuota impornya tidak kita berikan."

"Contoh, 2024 si perusahaan A mendapat 1 juta kiloliter."

"Kemudian, di 2025 contohnya kami memberikan kuota impor 1 juta kiloliter plus 10 persen."

"Berarti 1 juta 100 kiloliter," kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (15/9/2025).

Menurut Bahlil, jika SPBU swasta masih kekurangan stok BBM tetapi kuota impornya sudah tidak tersedia lagi, maka bisa bekerja sama dengan Pertamina dalam pengadaan BBM. 

 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved