Jember

Dan Terjadi Lagi, Demi Sound Horeg Bisa Lewat, Warga di Jember Rusak Pembatas Jembatan

Sejumlah warga merusak pembatas jembatan penghubung Kecamatan Jenggawah- Balung Jember agar kendaraan pembawa sound horeg bisa melintas.

Editor: Dyan Rekohadi
TRIBUNJATIMTIMUR.COM/ Imam Nawawi
RUSAK PEMBATAS JEMBATAN - Polisi periksa saksi di Mapolsek Wuluhan Jember, Jawa Timur, Kamis (23/9/2025) Mereka merupakan warga yang terlibat merusak pembatas jembatan di Jember demi sound horeg. 

Laporan :  Imam Nawawi

SURYAMALANG.COM JEMBER - Perusakan sarana fasilitas umum demi Sound Horeg kembali terjadi.

Kali ini aksi perusakan yang viral di media sosial berupa perusakan pembatas jembatan di Desa Glundengan Kecamatan Wuluhan Jember, Jawa Timur.

Sejumlah warga merusak pembatas jembatan penghubung Kecamatan Jenggawah- Balung Jember agar kendaraan pembawa sound horeg bisa melintas.

Tapi pasca kejadian, pembatas jembatan yang dirusak disebutkan telah diperbaiki ulang.

Kapolsek Wuluhan Iptu Handoko Dardhak membenarkan peristiwa tersebut.

Kata dia, sound horeg itu akan digunakan untuk kegiatan karnaval Desa Glundengan.

"Banar adanya, telah terjadi perusakan pembatas jembatan di Jalan arah Balung-Jenggawah di Dusun Sumberejo Desa Glundengan," ujarnya saat dikonfirmasi beberapa awak media, Kamis (23/9/2025)

Berdasarkan keterangan saksi, mereka terpaksa merusak fasilitas publik, karena kendaraan pengangkut sound horeg tidak bisa lewat karena muatannya melebihi lebar jembatan.

"Truk pengangkut sound horeg tidak bisa melintas, sementara di belakang sudah ditunggu kendaraan lain sehingga terjadi kemacetan di jalan raya itu," ucap Handoko.

Situasi mendesak itu, kata Handoko beberapa warga turun dari turuk dan merusak sebagian bangunan pembatas jembatan mengunakan palu.

"Mengepras pembatas jembatan tersebut. Kondisi jembatan, saat ini sudah diperbaiki kembali oleh warga dan panita karnaval," imbuhnya.

Handoko berharap peristiwa seperti ini tidak terulang lagi, sebab perusakan fasilitas publik terdapat dampak hukum yang mengikat.

"Karena semua ada risiko hukum," imbuhnya.

Seperti diketahui, penggunaan Sound System atau yang biasa disebut Sound Horeg menjadi sorotan dan sampai harus diberi aturan dalam penerapannya ketika muncul pro dan kontra.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved