Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Ponpes Al Khoziny Ambruk Bakal Diusut Oleh Menteri agama, Jadi Bencana Korban Terbanyak Tahun 2025
Menag Nasaruddin Umar berjanji bakal mengurut tuntas tragedi ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo ini.
Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Tak masalah, jika TKP tersebut terjamah oleh seseorang, apalagi konteksnya Tim SAR gabungan yang sedang mencari dan menyelamat para korban.
Artinya, kendati TKP itu sudah terjamah oleh beberapa orang pihak, seperti petugas SAR yang menyelamatkan para korban, atau orang-orang yang bermukim di dekat lokasi kejadian.
Penyidik Kepolisian masih memungkinkan untuk melakukan penggalian data yang dibutuhkan dalam rangka penanganan penegakkan hukum atas insiden tersebut.
"Nah, terkait dengan upaya penyelidikan, upaya penyidikan ya. Apakah nantinya akan diawali dengan TKP itu itu sudah pasti, ya. Pasti kita akan melangkah dari TKP," katanya.
"Namun TKP yang ada tentu bukannya TKP sebagaimana tindak pidana yang lain, ya."
"Oh, harus ada bukti yang memang benar-benar tidak terjamah atau terkontaminasi oleh hal lain. Nah, ini tentu berbeda ya," tambahnya.
Namun, terlepas dari itu semua, Jules kembali menegaskan, penyidik akan benar-benar memulai proses penyelidikan atas insiden teras, manakala proses pencarian terhadap korban yang dilakukan Tim SAR Gabungan telah dinyatakan rampung.
"Nah, kami masih menunggu hal tersebut informasi dari Basarnas bahwa terkait dengan pembersihan sisa material ataupun bangunan yang roboh ini benar-benar clear. dan sudah tidak dilakukan lagi upaya lain," pungkasnya.
Bencana dengan Korban Terbanyak Tahun 2025
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa jumlah korban jiwa tragedi Pondok Pesantren Al Khoziny merupakan yang terbesar selama kejadian bencana tahun 2025.
Hingga Senin (6/10/2025), BNPB mencatat jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 50 orang.
"Jumlah ini merupakan jumlah korban jiwa meninggal dunia terbesar selama kejadian bencana di tahun 2025," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan pers, Senin.
Sebanyak 10 jenazah telah berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur. "Seluruh jenazah telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Jawa Timur untuk proses identifikasi," kata Abdul.
Ia menyebut penyebab robohnya bangunan musala ini karena kegagalan teknologi konstruksi.
Ia menilai kurangnya pengawasan dan penerapan standar keselamatan dalam pembangunan turut menjadi faktor utama.
"Masyarakat dan pengelola bangunan bertingkat diimbau untuk memastikan pengawasan teknis pembangunan agar kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang," ujar Abdul.
Sebagai informasi, bangunan mushala tiga lantai yang terletak di area asrama putra Ponpes Al Khoziny ambruk dan menimpa para santri saat mereka sedang melaksanakan shalat Ashar pada pukul 15.00 WIB pada Senin (29/9/2025) lalu.
(SURYAMALANG.COM/LUHUR PAMBUDI/WARTAKOTALIVE.COM/KOMPAS.COM)
Ikuti saluran SURYAMALANG di >>>>> WhatsApp
meaningful
Nasaruddin Umar
Menteri Agama
Ponpes Al Khoziny ambruk
santri Ponpes Al Khoziny
korban Ponpes Al Khoziny
Ponpes Al Khoziny
suryamalang
Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny Bakal Diselidiki Polda Jatim, Tunggu Proses Evakuasi Rampung |
![]() |
---|
Pencarian Selesai, Korban Meninggal Ponpes Al Khoziny Ada 67 Orang dan Korban Selamat 104 Orang |
![]() |
---|
Tragedi Al Khoziny: Pencarian Korban Ditutup, 67 Meninggal, Cak Imin Beber 3 Penyebab 'Anggaran' |
![]() |
---|
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Berakhir, Gubernur Sebut Fokus Selanjutnya Adalah Identifikasi Korban |
![]() |
---|
Kisah Rafi Korban Tragedi Al Khoziny Meninggal Posisi Sujud Selamatkan Teman: Kenapa Harus Adikku? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.