Surabaya

Ada Geliat Prostitusi di Bekas Lokalisasi Moroseneng Surabaya, Petugas Tangkap Mucikari dan PSK

Ada Geliat Prostitusi di Bekas Lokalisasi Moroseneng Surabaya, Petugas Tangkap Mucikari dan PSK

SURYAMALANG.COM/Tony Hermawan
OPERASI CIPTA KONDISI - Sat Samapta Polrestabes Surabaya mengamankan sejumlah orang dari kamar tempat praktik prostitusi terselubung di kawasan bekas Lokalisasi Moroseneng, Benowo, Sabtu malam (11/10/2025). 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, berkoordinasi dengan kepolisian mengungkap praktik prositusi di bekas Lokalisasi Moroseneng, Surabaya.

Tindakan ini membuahkan penangkapan sejumlah mucikari hingga Pekerja Seks Komersial (PSK).

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memastikan tak ada perlindungan (beking) dari Pemkot Surabaya.

Menurutnya, selama ini pengawasan dilakukan secara ketat. Termasuk, dengan memasang kamera pengintai (CCTV).

"Karena kan ada CCTV terpasang semua di sana."

"Jadi di setiap pos dan CCTV itu menghadap ke sana, kita pasang menghadap ke semua rumah."

"Kalau ada yang mlebu, pasti ketok (kalau ada yang masuk, pasti kelihatan)," kata Cak Eri dikonfirmasi SURYAMALANG.COM di Surabaya, Senin (13/10/2025).

Baca juga: Anggotanya Meninggal di Pantai Modangan Kabupaten Malang, Karang Taruna Surabaya Sampaikan Duka Cita

Sekalipun demikian, Wali Kota Eri mendukung pengungkapan dugaan praktik prositusi oleh pihak kepolisian.

Termasuk, memberikan sanksi pidana kepada seluruh pihak yang terlibat.

Tidak berhenti di sini, Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia Apeksi) juga meminta dukungan masyarakat untuk melapor.

Apabila menemukan dugaan praktik prositusi di tempat tersebut, maka laporan bisa disampaikan kepada Pemkot Surabaya maupun kepolisian.

"Saya sampaikan kepada seluruh masyarakat, apabila ada yang untuk tempat-tempat prostitusi, termasuk tempat prostitusi yang sudah ditutup, kemudian tempat-tempat yang mohon maaf, berkedok pijet tapi dipakai ngono (prostitusi), ini merupakan kejahatan dan salah," kata Cak Eri.

"Saya nyuwun tulung warga Surabaya, ayo kita jaga bersama. Kalau ada yang seperti itu tolong segera laporkan dan foto, kita tangkap, kita selesaikan."

"Karena pemerintah kota di mana-pun itu tidak akan pernah bisa melakukan sendiri," sambung Wali Kota dua periode ini.

Pihaknya juga menerjunkan tim untuk berjaga di lokasi. Bersama masyarakat hingga kepolisian dan TNI, penjagaan diintensifkan untk mengantisipasi penyakit masyarakat tersebut.

"Kebersamaan dan waskat (pengawasan melekat) yang dilakukan masyarakat itu jauh lebih efektif."

"Menjaga kota tidak bisa dilakukan oleh satu dua orang, menjaga kota tidak bisa dilakukan oleh satu lembaga dua lembaga, tapi menjaga kota harus dilakukan oleh seluruh warga Kota Surabaya," tegas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Kepolisian menangkap sejumlah pelaku yang diduga melakukan praktik prositusi pada eks Lokalisasi Moroseneng di Klakahrejo, Kecamatan Benowo, Surabaya, Sabtu malam (11/10/2025).

Sat Samapta Polrestabes Surabaya menangkap dua mucikari, dua wanita pekerja seks, satu laki-laki pelanggan, dan pemilik wisma.

Berada di kawasan Klakahrejo, pemilik unit menyamarkan lokasi tersebut menjadi warung kopi. Saat digerebek, petugas mendapati pelanggan sedang bermesraan dengan pekerja seks.

Pada praktiknya, para pekerja seks mematok harga Rp200 ribu sekali kencan. Seluruh yang diamankan langsung dibawa ke Mako Polrestabes Surabaya untuk diproses sesuai tindak pidana ringan (Tipiring).

"Setiap bentuk pelanggaran akan ditindak tegas sebagai bagian dari upaya menjaga ketertiban umum dan keamanan lingkungan,” ujar Kasat Samapta Polrestabes Surabaya AKBP Erika Purwana.

Operasi tersebut merupakan bagian dari operasi cipta kondisi. Pihak kepolisian menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan prostitusi yang masih marak di kawasan eks lokalisasi Moroseneng. 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved