Banyuwangi
UPDATE Pembangunan Jalur Lintas Selatan Banyuwangi, BPK Dorong Percepatan Penyelesaian Masalah Lahan
BPK datang ke Banyuwangi dan mempertemukan beberapa pihak agar proyek strategis nasional JLS bisa segera dilanjutkan.
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BANYUWANGI - Badan Pemeriksa Keuangan RI (BPK) mendorong percepatan pembangunan jalur lintas selatan (JLS) atau yang biasa juga disebut Jalur Pantai Selatan (Pansela).
BPK datang ke Banyuwangi dan mempertemukan beberapa pihak agar proyek strategis nasional itu bisa segera dilanjutkan.
Baca juga: Penerbangan Seaplane Benoa Bali-Teluk Pang Pang Banyuwangi dari Maskapai Aman Air Segera Beroperasi
Rakor Pembangunan JLS berlangsung di Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi, Jumat (24/10/2025).
Rakor dipimpin oleh Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara VII Slamet Edy Purnomo, Pimpinan Pemeriksaan Keuangan Negara III Akhansul Khaq dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Diikuti oleh peserta antara lain Plt. Dirut Perhutani Natalas Anis Harjanto, Dirjen Pengadaan Tanah dan Pengembangan Pertanahan Kementerian ATR/BPN Embun Sari, Direktur Pengembangan Usaha PT. Jasa Marga M. Agus Setiawan, Kepala Divisi SPI PT. Perkebunan Nusantara III Herry Nurudin.
"Pertemuan ini terkait dengan akselerasi percepatan penyelesaian jalur Pansela mengingat sudah cukup lama proyek ini terhenti,” ujar Anggota VII BPK Slamet Edy Purnomo.
“Pansela ini termasuk Program Strategis Nasional (PSN) karenanya kami dari BPK dalam posisi turut mendukung dengan memfasilitasi pertemuan ini agar PSN segera terwujud dan agenda pembangunan nasional bisa kita jalankan dengan baik,” terangnya.
Edy menyatakan, JLS merupakan PSN yang harus segera direalisasikan karena ini bermanfaat ekonomi besar dan berdampak pada lancarnya jalur distribusi di jalur selatan.
"Banyuwangi juga memiliki potensi ekonomi yang sangat banyak seperti kelautan dan pertanian dan pariwisata yang perlu untuk terus didorong dengan infrastruktur yang baik, salah satunya dengan connecting infrastruktur darat lewat JLS Pansela,” kata Edy.
JLS Pansela di Banyuwangi mencakup total panjang 100 km, dari batas Jember – Jalan Nasional Pelabuhan Ketapang Banyuwangi.
Sisa jalan yang belum terbangun sepanjang 14,1 km, dengan rincian melewati kawasan hutan KPH Banyuwangi Selatan sepanjang 6,27 Km serta kawasan perkebunan Selogiri dan Malangsari PTPN I Regional 5, sepanjang 7,83 Km.
Edy menjelaskan, kendala pembangunan JLS di ruas Banyuwangi-Jember terkait masalah teknis dan kebijakan.
Salah satunya terkait proses pelepasan aset pada lahan yang dilewati JLS.
Edy menyebut, proses pelepasan aset pada lahan yang dilewati JLS bukan hal yang mudah karena melibatkan banyak pihak.
"Namun, karena proyek ini sudah ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN), maka seharusnya tidak ada lagi ego sektoral. Kita harus melepas ego sektoral dan berfokus pada kepentingan nasional," ujarnya.
| Kebakaran Pabrik Triplek di Glenmore Banyuwangi, Kerugian Ditaksir Mencapai Ratusan Juta Rupiah |
|
|---|
| Multiplier Effect Festival Gandrung Sewu 2025, Bawa Berkah Bagi Ratusan UMKM hingga Penginapan |
|
|---|
| Banyuwangi Harmonikan Musik Pukul Tradisional dengan Sentuhan Modern dalam Festival Musik Perkusi |
|
|---|
| Prosesi Meras Gandrung di Banyuwangi, Penari Diaspora dari Papua hingga Amerika jadi Merinding |
|
|---|
| Penerbangan Seaplane Benoa Bali-Teluk Pang Pang Banyuwangi dari Maskapai Aman Air Segera Beroperasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.