Hampers Telur Asin Karya Warga Diwek Jombang Jadi Tren Baru Seserahan Calon Pengantin

Promosi lewat Instagram dan TikTok menjadi kunci peningkatan pesanan.

Beberapa videonya viral dan menarik minat pelanggan dari luar daerah, termasuk Surabaya dan Jakarta.

Berkat pemasaran digital itu, omzet usahanya kini mendekati Rp 5 juta per bulan.

Meski demikian, Eva mengaku masih menghadapi kendala, terutama karena belum memiliki peternakan bebek sendiri. Kenaikan harga telur bebek membuat biaya produksi fluktuatif.

"Kalau harga telur naik, otomatis margin ikut terpengaruh," ungkapnya melanjutkan.

Dari tangan Eva ini, menunjukkan bahwa produk lokal bisa naik kelas melalui inovasi dan kemasan yang tepat.

Dari sekadar telur asin, ia mampu menciptakan hampers berkesan elegan yang membuka peluang usaha baru bagi pelaku industri rumahan di Jombang.

"Produk lokal yang ada di sekitar kita kalau diolah dengan kemasan yang menarik dan kekinian juga pasti bakal banyak peminatnya."

"Tentu juga lewat promosi dan teknik marketing yang baik," pungkasnya.