Tulungagung

BPJS Ketenagakerjaan Tulungagung Tercatat Sudah Salurkan Klaim Senilai Rp 79 Miliar Lebih

BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung telah menyalurkan klaim kepada peserta sebesar Rp 79,179 miliar, dari Januari hingga November

Penulis: David Yohanes | Editor: Eko Darmoko
SURYAMALANG.COM/David Yohanes
MENYALURKAN KLAIM - Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung, Anif Mubasyir, Jumat (21/11/2025), mengatakan sampai saat ini pihaknya telah menyalurkan klaim sebesar Rp 79,179 miliar kepada 6.172 peserta. Selain itu juga telah disalurkan beasiswa untuk 220 ahli waris sebesar Rp 1,365 miliar. 
Ringkasan Berita:
  • BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung telah menyalurkan klaim kepada peserta sebesar Rp 79,179 miliar, dari Januari hingga pertengahan November 2025
  • Jumlah klaim itu dibayarkan kepada 6.172 peserta 5 program, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP)

SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung telah menyalurkan klaim kepada peserta sebesar Rp 79,179 miliar, dari Januari hingga pertengahan November 2025 ini.

Jumlah klaim itu dibayarkan kepada 6.172 peserta 5 program, yaitu Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun, dan Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).

Untuk JHT ada 5.504 peserta dengan nilai klaim Rp 63,624 miliar, JKK ada 373 peserta dengan nilai klaim Rp 5,815 miliar dan JKM sebanyak 2025 peserta dengan nilai klaim Rp 8,914 miliar.

Sedangkan JP ada 74 peserta dengan nilai klaim Rp 707,825 juta dan JKP ada 16 peserta dengan nilai klaim Rp 117,739 juta.

“Selain sektor formal, Pemkab Tulungagung selama ini juga memberikan perlindungan kepada pekerja sektor informal, dengan membayar iuran kepesertaan,” ujar Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung, Anif Mubasyir.

Baca juga: Komplotan Copet Gentayangan di Acara HUT Tulungagung, 2 Tersangka Diringkus, Ada Wartawan Gadungan

Lanjut Anif, ada 17.900 pekerja sektor informal yang ditanggung iurannya selama 6 bulan oleh Pemkab Tulungagung.

Iuran ini diambil dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT), sehingga mayoritas peserta dari sektor tembakau, seperti buruh tani tembakau.

Namun sayangnya, setelah 6 bulan ini banyak di antara mereka yang tidak lagi membayar iuran.

“Bantuan iuran ini sebenarnya kan stimulus. Namun banyak yang tidak bayar lagi setelahnya,” ungkapnya.

Peserta yang tidak membayar tidak akan ditagih atau dianggap piutang, namun kepesertaannya akan dihentikan.

Iuran setiap bulan untuk kepesertaan sebesar  Rp 16.800 untuk 2 program, yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian.

Untuk jaminan kematian, santunan yang diberikan sebesar Rp 42 juta.

Sementara jaminan kecelakaan kerja juga mencakup kecelakaan yang terjadi di saat perjalanan ke tempat kerja, atau sepulang kerja.

Kasus yang banyak ditemui, peserta BPJS Ketenagakerjaan mengalami patah tulang karena kecelakaan saat pergi ke tempat kerja.

“Proses penyambungan tulangnya kami biayai sampai sembuh. Nanti untuk operasi copot pen, juga kami biayai,” jelas Anif.

Selain santunan untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan, anaknya yang masih usia sekolah juga akan ditanggung biaya pendidikannya.

Mereka akan mendapatkan beasiswa dari tingkat TK sampai perguruan tinggi.

Selama awal tahun hingga saat ini, BPJS Ketenagakerjaan Cabang Tulungagung telah menyalurkan bea siswa untuk 220 ahli waris, dengan nominal mencapai Rp 1,365 miliar.

“Hanya 2 anak dari peserta yang mendapatkan bea siswa, dari TK sampai perguruan tinggi,” tegas Anif.

Sumber: SuryaMalang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved