Kota Malang
Sekolah di Kota Malang Diminta Lebih Teliti Awasi Kelayakan Menu MBG, Imbauan Kadindik
Menurut Suwarjana, sebelum makanan dibagikan, pihak sekolah memiliki tanggung jawab melakukan pengecekan secara menyeluruh.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, menegaskan pentingnya pengawasan ketat terhadap kelayakan menu Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan kepada siswa.
Hal ini untuk memastikan seluruh makanan yang dibagikan benar-benar aman dan layak konsumsi.
Menurut Suwarjana, sebelum makanan dibagikan, pihak sekolah memiliki tanggung jawab melakukan pengecekan secara menyeluruh.
Guru-guru diwajibkan untuk meneliti, mencicipi, serta memastikan kualitas menu sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku.
“Saat MBG datang, kewajiban kami itu meneliti, melihat, layak atau tidak. Guru juga boleh mencicipi. Kalau salah satu ditemukan tidak layak, maka harus dikembalikan,” tegasnya, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, langkah kehati-hatian ini sejalan dengan instruksi Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat agar tidak ada makanan kedaluwarsa atau yang dimasak terlalu lama diberikan kepada siswa.
“Dasarnya harus jelas, bahannya harus masih layak konsumsi. Jarak waktu memasaknya juga jangan terlalu lama. Biasanya makan siang dilakukan setelah istirahat kedua, jadi makanan harus dalam kondisi baik,” ujarnya.
Suwarjana juga mengingatkan agar pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) lebih cermat dalam mengelola dapur dan memilih bahan makanan.
Selain untuk menjaga kualitas, hal ini juga bermanfaat bagi penyedia agar proses memasak tidak dilakukan secara tergesa-gesa.
“Ini sebenarnya juga menguntungkan bagi teman-teman SPPG. Mereka bisa masak dengan lebih tenang dan menjaga kualitas makanan,” jelasnya.
Bagi kepala sekolah dan guru, pengalaman ini diharapkan menjadi pembelajaran penting untuk memperkuat pengawasan di lapangan.
“Harapan kami, jika ditemukan makanan tidak layak, jangan takut untuk mengembalikannya. Itu bentuk tanggung jawab bersama agar anak-anak kita aman saat mengonsumsi,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Sekolah Dasar Negeri (SDN) Dinoyo 2 mengambil langkah tegas dengan mengembalikan ratusan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (9/10/2025).
Keputusan ini diambil setelah diketahui bahwa makanan yang dikirim mengeluarkan aroma tidak sedap. Pihak sekolah menilai makanan tidak layak konsumsi.
Waka Kurikulum SDN Dinoyo 2, Nunik Martin Lestari menjelaskan saat makanan baru tiba, aroma tidak sedap tercium setelah dikeluarkan dari mobil kotak. Nunuk mengaku mencium sendiri bau tidak sedap tersebut.
"Tercium aroma yang tidak sedap," ujarnya, Jumat (10/10/2025).
Setelah melakukan pemeriksaan acak pada beberapa makanan, sumber bau dipastikan berasal dari lauk ayam. Atas temuan itu, pihak sekolah mengembalikan makanan.
"Kami khawatir ini menjadi pemicu masalah kesehatan perut bagi anak-anak," kata Nunik.
Pihak sekolah segera menghubungi distributor MBG, yang kemudian datang bersama seorang ahli gizi.
Meskipun ahli gizi tersebut sempat menyantap ayam suwir dan menyatakan tidak ada masalah, pihak sekolah tetap enggan menerima makanan yang dikirim. (Benni Indo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.