Info Malang

Burnout Akademik di Kalangan Mahasiswa? Berikut 3 Tips Cara Mengatasinya

Para mahasiswa Malang kerap membicarakan istilah burnout akademik yang menggambarkan kelelahan mental, emosional, dan fisik akibat tekanan berlebihan.

Editor: iksan fauzi
Ilustrasi Canva
BURNOUT AKADEMIk : Beragam penyebab burnout akademik di alangan Mahasiswa. Setidaknya ada 3 tips cara mengatasi burnout akademik versi mahasiswa. 

SURYAMALANG.COM - Para mahasiswa Malang kerap membicarakan istilah burnout akademik yang menggambarkan kelelahan mental, emosional, dan fisik akibat tekanan akademik yang berlebihan.

Di antaranya, tugas menumpuk, saingan prestasi, dan tuntutan untuk mengejar IPK yang tinggi.

Para mahasiswa di era sekarang kerap menyibukkan diri dengan mengikuti banyak kegiatan di organisasi, magang dan tentunya harus menyesuaikan dengan kewajiban akademiknya.

Bagi mahasiswa, tekanan akademik menjadi sesuatu yang tak terhindarkan.

Kewajiban akademik, ekspektasi keluarga, hingga pengaruh dari media sosial membuat mahasiswa harus tampil produktif setiap waktu.

Dalam akademik, burnout muncul ketika mahasiswa merasa kehilangan motivasi, kesulitan fokus, atau merasa jenuh terhadap perkuliahan.

Burnout tidak berarti menunjukkan kelemahan individu.

Kondisi ini disebabkan karena ketidakseimbangan antara beban kerja mahasiswa dan waktu istirahatnya.

Media sosial kerap memperkuat budaya hustle, di mana keberhasilan diukur dari seberapa sibuk seseorang terlihat. 

Kevin, seorang mahasiswa di Malang mengaku pernah mengalami burnout akademik yang berdampak cukup besar terhadap dirinya.

“Dampak yang saya rasakan cukup berpengaruh terhadap kesehatan mental dan emosional. Saya menjadi lebih mudah stres, merasa cemas berlebihan, dan emosi saya menjadi tidak stabil, kadang mudah tersinggung atau frustasi terhadap hal-hal kecil,” ujar Kevin, Senin (13/9/2025).

“Burnout ini juga mempengaruhi motivasi belajar saya, di mana saya mulai kehilangan semangat dan merasa terbebani setiap kali harus membuka buku atau mengerjakan tugas. Bahkan kualitas tidur dan pola makan saya pun terganggu,” tambahnya.

Untuk melepas penat, Kevin biasa memilih untuk bermain game online.

“Bermain game membantu saya mengalihkan pikiran dari tekanan akademik untuk sementara waktu. Melalui game, saya bisa merasa lebih rileks, terhibur, dan kadang juga berinteraksi dengan teman-teman secara virtual,” jelas Kevin.

Sementara itu, mahasiswi di Malang, Livvy juga mengaku pernah mengalami hal serupa.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved