Kota Malang
Empat Siswa Sekolah Rakyat di Kota Malang Mengundurkan Diri, Dinsos Pastikan Kuota Tetap Terpenuhi
Jumlah siswa di Sekolah Rakyat kota Malang tetap utuh karena posisi yang ditinggalkan segera diisi oleh calon siswa baru dari daftar tunggu.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, MALANG - Empat siswa Sekolah Rakyat (SR) tingkat SMP di Kota Malang resmi mengundurkan diri.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinsos P3KP2KB) Kota Malang, Donny Sandito, menjelaskan bahwa alasan pengunduran diri bervariasi, mulai dari kepindahan domisili hingga kondisi kesehatan.
“Empat anak itu mengundurkan diri karena pindah kota dan ada yang sakit. Sebenarnya kalau anaknya mau, mereka tetap bisa melanjutkan di SR kami. Tapi di kota barunya tidak ada SR, jadi mereka dimasukkan ke pondok,” terang Donny, Senin (27/10/2025).
Donny menyayangkan keputusan tersebut, namun menegaskan bahwa pihaknya memahami kondisi masing-masing keluarga.
Ia juga memastikan jumlah siswa di Sekolah Rakyat tetap utuh karena posisi yang ditinggalkan segera diisi oleh calon siswa baru dari daftar tunggu.
“Jumlah siswa tetap 100 orang karena sudah ada gantinya,” ujarnya.
Baca juga: Ketua DPRD Kota Malang Soroti Kendala Sarana Prasarana di Sekolah Rakyat
Para siswa yang berada di SR sering dijenguk oleh orangtuanya.
Setiap hari, para orangtua datang untuk menemui anak-anak mereka.
Pemkot Malang memberikan kelonggaran tersebut agar tetap terjalin kedekatan antara anak dan orangtua.
“Keluarga masih bisa diperkenankan berkunjung setiap hari ke sekolah. Jadi hubungan emosional tetap terjaga,” kata Donny.
Sekolah Rakyat di Kota Malang menjadi salah satu program unggulan Pemkot Malang dalam memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
Baca juga: Pemkot Malang Siapkan Aset untuk Gedung Baru Sekolah Rakyat, SRMP 16 di Poltekom Hanya Sementara
Saat ini, Pemkot Malang tengah menyiapkan lahan baru untuk pengembangan fasilitas SR agar lebih lengkap dan terintegrasi dari jenjang SD hingga SMP.
“Penyiapan lahan ini akan disurvei oleh Kementerian PU RI. Kalau sudah terintegrasi, mulai SD sampai SMP jadi satu, fasilitasnya pasti lebih lengkap,” tambah Donny.
Lahan yang disiapkan untuk pembangunan SR baru rencananya menggunakan skema pinjam pakai dengan masa pemanfaatan lebih dari beberapa tahun. Donny memastikan proses berjalan sesuai aturan dan melibatkan lintas instansi.
Dengan rencana pengembangan fasilitas baru dan komitmen mempertahankan akses pendidikan, Pemerintah Kota Malang berharap Sekolah Rakyat dapat terus menjadi wadah bagi anak-anak yang membutuhkan kesempatan belajar tanpa hambatan ekonomi maupun sosial.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.