Kabupaten Malang
Bupati Malang Sanusi Besuk Hilwa yang Alami Syndrom Anomali di RSSA, Jamin Cover Semua Biaya
Bocah perempuan, Hilwa asal Jl Krapyak Jaya, Desa Krebet Sengrong, Kecamatan Bululawang sedang menjalani perawatan serius di RSSA
Penulis: Imam Taufiq | Editor: Dyan Rekohadi
Ringkasan Berita:
- Bupati HM Sanusi MM menjenguk Nasya Hilwa AJibah yang dirawat di RSSA, Selasa (18/11/2025) siang.
- Nasya Hilwa Ajibah, bocah berusia tujuh tahun lima bulan yang mengalami syndrom anomali.
- Sanusi menjamin menanggung semua biaya perawatan Hilwa
SURYAMALANG.COM, MALANG - Bupati Malang, HM Sanusi MM memastikan pihaknya akan menanggung biaya perawatan Nasya Hilwa Ajibah, bocah berusia tujuh tahun lima bulan yang mengalami syndrom anomali.
Bocah perempuan dari pasangan Slamet (43), dan Ny Kipliyah (35), asal Jl Krapyak Jaya, Desa Krebet Sengrong, Kecamatan Bululawang sedang menjalani perawatan serius di RSSA Kota Malang akibat penyakit yang dideritanya.
Bocah Hilwa mengalami hidrosefalus. Namun, ada gangguan lain yang menyertainya, di antaranya, kelumpuhan, dan penyumbatan otak sehingga Hilwa dianggap mengalami syndrom anomali.
Baca juga: Kondisi Bayi 5 Bulan Pasien Hidrosefalus dari Wajak Kabupaten Malang Pasca Operasi, Terus Membaik
Bupati HM Sanusi MM menjenguk Hilwa yang dirawat di RSSA, Selasa (18/11/2025) siang.
Sanusi tak sendirian saat bezuk, ia datang n bersama istrinya, Hj Anis Azizah dan sejumlah kepala dinas, di antaranya, drg Wiyanto, Kadis Kesehatan (Kadinkes), drg Arbani Mukti W, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Tiba di RSSA Malang, di saat hujan deras, Sanusi disambut Dr dr M Bactiar Budianto, Direktur RSSA dan sejumlah dokter lainnya.
Ia diantarkan ke ruang perawatan pasien anak. Begitu melihat Hilwa sedang gendong ibunya, Sanusi terdiam sejenak, sambil memegangnya.
Ia seperti terenyuh melihat kondisi Hilwa dan perjuangan orangtuanya, demi keselamatan anaknya.
'Sudah, agak baik ya bu," sapa Sanusi, kepada Kipliyah, ibu Hilwa.
Melihat kondisi Hilwa yang terdiam digendongan ibunya, Sanusi seperti tak tega.
Namun, ia seperti menguat-nguatkan untuk menanyakan, bagaimana awalnya Hilwa kok sampai harus dirawat seperti ini?
Kipliyah, ibu Hilwa cuma terdiam sembari bibirnya bergetar.
"Sebelum dibawa ke sini (RSSA Malang), seminggu lalu, dia rewel dan menangis terus. Katanya, kepalanya pusing berat, dan sakit yang luar biasa. Bersamaan itu, ia tak bisa jalan, sehingga harus ngesot. Kami nggak tega karena dia terlihat kesakitan, sehingga kami bawa ke Puskemas, lalu dirujuk ke sini,"ungkapnya.
Memang, melihat kondisi Hilwa, dengan usia yang sudah 7 tahun lima bulan, tak proposional pertumbuhannya.
Hilwa mengalami stunting, dan butuh perbaikan gizi sehingga tubuhnya tak selayaknya anak seusianya, yang cuma setinggi 56 centimeter.
Akhirnya, Bupati Sanusi bertanya langsung ke dr Bachtiar, Direktur RSSA, yang saat itu ada di sebelahnya.
Menurut Bachtiar, penyakit yang diderita Hikwa saat ini tergolong langka karena ada beberapa penyakit lain yang menyertainya.
Terutama, ada penyumbatan otak.
"Makanya, pak bupati, saat ini sedang kami lakukan upayakan perbaikan kesehatannya dulu. Untuk penyakit lainnya, seperti penyumbatan otak, nanti dilakukan penanganan lebih lanjut," tutur Bachtiar, doktor yang ahli onkologi itu.
Usai mendengar penjelasan itu, Bupati Sanusi kembali memandang Hilwa sebentar, lalu merogoh sakunya dan menyerahkan santunan Rp 10 juta.
Sedang istrinya, Hj Anis, menyerahkan bingkisan.
"Pak Slamet dan ibu, nggak usah khawatir, dijaga dengan baik anaknya. Semua biaya nanti kami yang meng-cover," ujar Bupati Sanusi sembari melirik ke Wiyanto dan dr Arbani Mukti, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, yang ada di sebelah kirinya.
Mendengar bupati akan menanggungnya, Slamet dan istrinya terdiam sembari matanya terlihat berkaca-kaca.
Mereka cuma bisa mengucapkan terima kasih atas atensi bupati, yang peduli pada keselamatan nyawa anaknya.
"Terima kasih, pak bupati," ungkap Slamet, yang buruh tani itu.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/BUPATI-SANUSI-BESUK-HILWA-RSSA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.