Bus Trans Jatim Malang Raya
Rudianto jadi Sopir Bus Trans Jatim Malang Setelah 3 Dekade Nyopir Angkot : Saya Bangga Diberdayakan
Rudianto, warga Jalan Muharto, yang sudah lebih dari 3 dekade menjadi sopir angkutan kota akhirnya jadi sopir Bus Trans Jatim setelah melalui seleksi
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
“Mulai sebelum ada jalur E. Dari masa jaya sampai terpuruknya mikrolet, saya ikut semua,” kenangnya.
Baca juga: Ini Rute, Tarif dan Jam Operasional Bus Trans Jatim Malang Raya, Besok Diluncurkan
Pendapatan Sopir Bus Trans Jatim
Rudi mengaku sudah menandatangani kontrak kerja sebagai pengemudi Trans Jatim, meski besaran gaji belum diumumkan secara resmi.
Berdasarkan informasi yang ia terima, para sopir Trans Jatim akan mendapatkan upah standar UMK Kota Malang.
Saat ini, UMK Kota Malang sebanyak Rp3.524.238.
“Kemungkinan ikut UMK Kota Malang. Sudah dijelaskan, tapi belum resmi,” ucapnya.
Pendapatan itu jauh melampaui pendapatan hariannya sebagai sopir angkutan kota.
Diungkap Rudi, rerata sopir angkutan kota bisa mendapatkan Rp 50 ribu per hari jika sedang ramai. Jika kondisi sepi, jumlahnya bisa di bawah Rp 50 ribu.
Jika merujuk rencana operasional, Rudianto menyebut pengemudi akan mulai mendapatkan upah per 1 Desember 2025. Rudi berkomitmen memberikan pelayanan terbaik bagi penumpang yang naik bus Trans Jatim.
Saat ditemui di sela-sela peresmian Trans Jatim di depan Balai Kota Malang, Kamis (20/11/2025), Rudi terlihat senang dengan pekerjaan barunya ini.
Meski meninggalkan profesi lamanya sebagai sopir mikrolet, Rudianto mengaku senang mendapat kesempatan bekerja dalam sistem transportasi publik yang lebih modern.
"Saya bangga. Kami diberdayakan, diperhatikan pemerintah. Rasanya seperti diberi jalan baru,” tuturnya.
Peluncuran Trans Jatim di Malang diharapkan menjadi momentum pembenahan transportasi kota.
Di dalam bus, akan ada sopir, seorang pramugari dan pramugara. Pramugari ataupun pramugara akan bertugas untuk menarik tiket penumpang. (Benni Indo)
