Pengakuan R Bunuh Satu Keluarga Sahroni di Indramayu, Ambil Uang Rp 750.000 dan Perhiasan Bayi
Inilah pengakuan pria inisial R tersangka pembunuhan berencana satu keluarga Sahroni di Indramayu.
Kelima korban itu adalah :
- Haji Sahroni (70 tahun),
- Budi Awalludin (43 tahun, anak Haji Sahroni),
- Euis (37 tahun, istri Budi),
- Ratu (7 tahun, cucu), dan
- Bayi berusia 8 bulan.
R dan P mengubur Sahroni sekeluarga dalam lubang sama dengan ukuran panjang 4 meter, lebar 1,5 meter, dan kedalaman 2 meter.
Kasatreskrim Polres Indramayu, AKP Muchammad Arwin Bachar, menambahkan bahwa semua korban dikubur di bawah pohon nangka di halaman rumah mereka.
Kronologi

Adapun kronologi pembunuhan dimulai pada Kamis (27/8/2025), ketika R mengajak rekannya, P, dengan iming-iming uang untuk melaksanakan rencana tersebut.
R dan P mendatangi rumah korban sekitar pukul 23.00 WIB sambil membawa pipa besi.
"Saat itu, R memukul kepala Budi hingga tewas dan kemudian menghabisi korban lain, sementara P menenggelamkan bayi berusia 8 bulan inisial B," ujar Kombes Ade Sapari.
Setelah melakukan pembunuhan, kedua pelaku membawa kabur uang Rp 750 ribu, dua unit kendaraan roda empat milik korban, serta perhiasan yang digunakan bayi.
Pipa besi yang digunakan sebagai alat pembunuhan kemudian dibuang ke Sungai Cimanuk.
Dalam aksi pembunuhan ini, peran R dan P sangat jelas.
R bertindak sebagai eksekutor utama yang membunuh Budi dan anggota keluarga lainnya, sedangkan P menenggelamkan bayi serta membantu menyingkirkan bukti.
Kedua pelaku juga mengambil keuntungan materi dari aksi keji ini, termasuk uang sewa mobil, dua unit mobil korban, dan perhiasan bayi.
Langkah keji mereka menunjukkan perencanaan yang matang.
Kombes Ade menyebutkan, pipa besi yang digunakan sebagai alat pembunuhan sengaja dibuang agar tidak bisa ditelusuri pihak kepolisian.
Selain itu, keduanya juga sempat mencoba melarikan diri sebelum akhirnya tertangkap.
pembunuhan berencana
Indramayu
pembunuhan berencana satu keluarga
SURYAMALANG.COM
Polda Jabar
Sahroni
Potret Perjuangan Bocah Penderita Lipoma di Malang yang Putus Sekolah, Ibunya Kerja di Singapura |
![]() |
---|
Jembatan Penghubung Desa di Pakisaji Kabupaten Malang Ambruk saat Dilewati Truk Muatan Pasir 5 Ton |
![]() |
---|
Isu Ruang Sipil Hingga Kasus Munir Jadi Sorotan Konferensi HAM Perdana FH Universitas Brawijaya |
![]() |
---|
Triwulan Ketiga Tahun 2025 Pendapatan Retribusi Parkir Tepi Jalan Kota Batu Masih Jauh dari Target |
![]() |
---|
Said Abdullah : PDI Perjuangan Jatim Siapkan Evaluasi Kinerja Anggota DPRD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.