Pertanyaan Wartawan CNN Diana Valencia ke Prabowo Soal MBG yang Buat Kartu Persnya Dicabut

Pertanyaan wartawan CNN Diana Valencia ke Prabowo soal MBG yang buat kartu persnya dicabut, kini telah dikembalikan, apa alasannya?

|
Instagram @prabowo/@dianavalenciagunawan
KARTU PERS DICABUT - Jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia (KANAN) ketika melaporkan peristiwa kepada pembawa acara berita di CNN Indonesia TV. Presiden Prabowo Subianto (KANAN) di Istana Merdeka, Jakarta, 31 Agustus 2025. Kartu pers istana Diana Valencia dicabut setelah tanya soal Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Prabowo, kini dikembalikan. 

SURYAMALANG.COM, - Wartawan CNN Indonesia TV, Diana Valencia menjadi sorotan setelah ID Pers Istana atau kartu pers Istana miliknya dicabut oleh petugas BPMI (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden).  

Peristiwa itu terjadi setelah Diana Valencia bertanya mengenai maraknya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah di Indonesia.  

MBG merupakan program makan siang gratis pada pemerintahan Prabowo Subianto yang berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025, menargetkan siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui.

Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), 4.711 porsi MBG telah menyebabkan gangguan pencernaan sampai kejadian luar biasa (KLB) serta gangguan pencernaan hingga 22 September 2025.

Baca juga: Saya Yakin Akan Selesai dengan Baik, Respon Presiden Prabowo Soal Kasus Ribuan Siswa Keracunan MBG

Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menyediakan 1 miliar porsi MBG.

Kemudian jurnalis Diana Valencia meliput Presiden Prabowo Subianto dalam agenda kedatangan di Pangkalan Angkatan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta pada Sabtu (27/9/2025).

Saat itu Prabowo baru saja berkunjung ke empat negara.

Ketika sejumlah awak media yang memiliki ID Pers Istana meliput kedatangan presiden, seorang jurnialis diduga Diana bertanya soal MBG.

“Soal Makan Bergizi Gratis ada instruksi khusus enggak, Pak?” tanya Diana kepada Prabowo, Sabtu mengutip YouTube Sekretariat Presiden.

Menanggapi pertanyaan itu, Prabowo meyakini semua masalah yang terjadi dalam pelaksanaan program MBG bakal terselesaikan.

"Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan dalam awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik ya, tetap waspada jangan sampai ini di politisasi,” jawab Prabowo. 

Baca juga: Jokowi Jawab Tuduhan Prabowo-Gibran 2 Periode Agar Selamat dari Ijazah Palsu: Namanya Demokrasi

Dalam kesempatan itu, Prabowo pun mengatakan, bakal segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyangkut masalah yang terjadi pada program MBG.

"Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini, saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan ya,” ujarnya.

Kemudian, Prabowo mengingatkan kembali, tujuan MBG adalah memberikan makan gratis dan bergizi semua anak bangsa terutama yang mengalami kesulitan makan 

"Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan, mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka tuh makanya hanya nasi pakai garam ini yang harus kita kasih,” katanya.

Buntut pertanyaan soal MBG itu, kartu pers istana jurnalis CNN Diana Valencia dicabut.

Kronologi Kartu Pers Istana Dicabut

Pemimpin Redaksi CNN Indonesia, Titin Rosmasari, menjelaskan pencabutan kartu pers Istana atas nama jurnalisnya, Diana Valencia, terjadi pada Sabtu (27/9/2025). 

"Tepatnya pukul 18.15 WIB, seorang petugas BPMI (Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden) mengambil ID pers Diana di kantor CNN Indonesia,” kata Titin dalam keterangan tertulis, Minggu (28/9/2025).

Titin mempertanyakan pencabutan kartu pers Istana dari jurnalis CNN Indonesia hanya karena menanyakan isu keracunan MBG.

“CNN Indonesia tentu terkejut dan mempertanyakan dasar atau alasan pencabutan ID Pers tersebut,” kata Titin.

CNN Indonesia juga mengajukan surat resmi ke BPMI dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi untuk meminta klarifikasi.

Baca juga: Ramalan Rocky Gerung di 2029 Jokowi Jadi Wapres Gibran Jadi Presiden, Relawan: Itu Kurang Ajar

Menurut redaksi, pertanyaan Diana Valencia soal keracunan MBG kepada Presiden sangat relevan karena isu itu tengah menjadi perhatian publik. 

“Pertanyaan jurnalis CNN Indonesia Diana Valencia ke Presiden Prabowo adalah kontekstual dan sangat penting yang menjadi perhatian publik Indonesia belakangan ini, yaitu isu MBG,” ujar Titin.

CNN Indonesia dijadwalkan bertemu BPMI pada Senin (29/9/2025) pagi untuk menindaklanjuti permintaan klarifikasi tersebut.

Sementara itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Jakarta dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers menyampaikan kronologi serupa. 

“Berdasarkan informasi yang dihimpun AJI dan LBH Pers, Biro Istana mengambil langsung ID Istana DV di Kantor CNN pada pukul 20.00 WIB" ujar Ketua AJI Jakarta, Irsyan Hasyim, dan Direktur LBH Pers, Mustafa Layong.

"Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden menilai pertanyaan itu di luar konteks agenda sehingga memutuskan mencabut ID pers DV,” imbuhnya.

Menurut AJI dan LBH Pers, jurnalis tersebut sedang menjalankan tugasnya ketika menyampaikan pertanyaan soal program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto.

Kartu Pers Istana Dikembalikan

Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden (Setpres) Yusuf Permana telah mengembalikan kartu pers Istana milik Diana Valencia

Penyerahan ID pers Istana ini dilakukan dan disaksikan oleh Pemimpin Redaksi CNN TV Titin Rosmasari, pihak Dewan Pers, dan Biro Pers.

"ID khusus Istana itu pun sekarang akan dikembalikan ke yang bersangkutan. Disaksikan juga oleh pemred-nya Bu Titin, yang langsung kami serahkan ke Bu Diana. Bu Erlin" ujar Yusuf di Istana, Jakarta, Senin (29/9/2025).

"Kemudian kami juga memastikan bahwa kejadian ini tidak akan terulang kembali," imbuhnya. 

Yusuf menyampaikan, sebenarnya pada pagi hari ini tim Biro Pers seharusnya mendampingi Presiden Prabowo Subianto yang berkegiatan ke acara puncak Munas PKS di Hotel Sultan.

Namun, kata Yusuf, mereka lebih memilih meluangkan waktu untuk bertemu dengan Diana, Pemred CNN, serta Dewan Pers.

"Istana ini sangat terbuka. Bu Diana ingin berkomunikasi, ingin mengajak bertemu. Kami pun meluangkan waktu tentu saja, karena ini menjadi prioritas kami untuk ditindaklanjuti" terang Yusuf. 

Baca juga: Cerita Listyo Sigit: Nyaris Mundur dari Kapolri, Respons Pejabat Polri Singgung Prabowo

"Pada pagi ini pun sebetulnya kami ada kegiatan acara Bapak Presiden. Namun, karena pertemuan ini sangat penting, ketemu dengan CNN, dengan Ketua Dewan Pers, Wakil Ketua Dewan Pers, maka kita melakukan pertemuan di kantor kami," tuturnya.

Yusuf turut mengklarifikasi yang diambil oleh pihak Biro Pers adalah ID khusus meliput di Istana, bukan ID profesional Diana sebagai wartawan CNN TV.

"Yang kedua, kami juga ingin menyampaikan bahwa ID yang diambil oleh teman-teman Biro Pers itu adalah ID khusus Istana" jelasnya. 

"Jadi ID wartawan yang khusus bertugas di Istana. Biro Pers dan Media tidak mengambil ID profesional Mbak Diana sebagai jurnalis" lanjutnya. 

"Kita tidak mempunyai kewenangan itu, tapi yang diambil oleh teman-teman itu adalah ID khusus Istana," imbuh Yusuf.

Keterangan Dewan Pers

Sebelumnya, Dewan Pers meminta pihak Istana Kepresidenan mengembalikan akses peliputan jurnalis Diana Valencia

“Dewan Pers meminta agar akses liputan wartawan CNN Indonesia yang dicabut segera dipulihkan sehingga yang bersangkutan dapat kembali menjalankan tugas jurnalistiknya di Istana,” kata Ketua Dewan Pers, Komaruddin Hidayat, lewat siaran pers tertulisnya, Minggu (28/9/2025).

Dewan Pers telah menerima pengaduan soal pencabutan kartu identitas wartawan Istana Kepresidenan dari reporter CNN Indonesia.

Dewan Pers mengingatkan semua pihak untuk menjunjung tinggi dan menghormati kemerdekaan pers, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

(Kompas.com/Kompas.com/Kompas.com/Kompas.com/TribunSumsel.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved