3 Fakta Kuliah Gibran di Singapura: Lulus S1 tapi Ijazah dari Kampus Inggris, MDIS Klarifikasi

3 Fakta kuliah Gibran di Singapura: lulus sarjana tapi ijazah dari Kampus Inggris, MDIS klarifikasi, jelaskan diploma lanjutan sebelum naik ke S1.

|
Tangkap Layar Youtube Sekretariat Presiden
POLEMIK IJAZAH GIBRAN - Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka (KIRI) ketika mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Gibran (KANAN) saat menghadiri rapat bersama Presiden. Polemik ijazah Gibran membuat Pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) telah mengonfirmasi status diploma lanjutan dan gelar Wapres melalui keterangan resmi, Rabu (1/10/2025). 

SURYAMALANG.COM, - Sedikitnya ada tiga poin penting yang disampaikan Pihak Management Development Institute of Singapore (MDIS) dalam klarifikasinya terkait pendidikan Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

MDIS memastikan Gibran kuliah penuh waktu di MDIS Singapura, lalu menyelesaikan diploma lanjutan sebelum naik ke jenjang sarjana. 

Meski kuliah di Singapura, namun Gibran meraih Sarjana Marketing (Honours) dari University of Bradford, Inggris melalui kerja sama dengan MDIS.

Klarifikasi dari MDIS mencuat, sebab riwayat pendidikan Gibran kini diragukan.

Baca juga: Pihak SMP Negeri 1 Surakarta Buka Suara Soal Ijazah Gibran Rakabuming, Jawab Keraguan dokter Tifa

Hal itu terjadi sejak warga sipil bernama Subhan Palal mengajukan keberatan atas perubahan informasi riwayat pendidikan Gibran di laman resmi Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.

“Baik, Yang Mulia, kami mengajukan keberatan karena Tergugat 2 (KPU RI) mengubah bukti,” ujar Subhan dalam sidang lanjutan gugatan perdata terhadap Gibran di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

Namun, kata Subhan, data ini sudah diubah oleh KPU RI menjadi S1.

“Jadi, saat kami melakukan gugatan itu, riwayat pendidikan akhir Tergugat 1 (Gibran) itu ‘Pendidikan Terakhir’. Saat ini diganti jadi ‘S1’,” kata Subhan.

Gibran Lulusan S1

Melalui keterangan resmi MDIS, Rabu (1/10/2025), MDIS menjabarkan beberapa klarifikasi mengenai status diploma lanjutan dan gelar sarjana Gibran

"Management Development Institute of Singapore (MDIS) ingin menanggapi pernyataan yang beredar di media sosial mengenai kualifikasi pendidikan Bapak Gibran Rakabuming Raka," tulis MDIS, Rabu.

Berikut 3 fakta yang disampaikan MDIS:

1. Kuliah Penuh Waktu

MDIS menyampaikan, Gibran menjalani kuliah di MDIS Singapura selama tiga tahun. 

"Bapak Gibran Rakabuming Raka adalah mahasiswa penuh waktu di Management Development Institute of Singapore (MDIS) dari tahun 2007 hingga 2010," tulis mereka.

MDIS menyampaikan, selama periode itu, Gibran menyelesaikan Diploma Lanjutan (Advanced Diploma).

Di luar negeri, seperti di Singapura, Advanced Diploma sering jadi syarat agar bisa langsung masuk ke tingkat akhir kuliah S1.

2. Ijazah Sarjana dari Kampus Inggris

Setelah menyelesaikan diploma, Gibran melanjutkan studi untuk meraih gelar sarjana. 

MDIS menyampaikan, Gibran melanjutkan pendidikan sarjana di bidang Marketing.

Gelar sarjana pun didapat Gibran dari universitas mitra MDIS, yakni University of Bradford, Inggris. 

"Dilanjutkan dengan gelar Sarjana Sains (Honours) di bidang Marketing yang diberikan oleh mitra universitas kami saat itu, University of Bradford, Inggris," terang MDIS.

3. MDIS Menjamin Kualifikasi Pendidikan Gibran

MDIS menegaskan, mereka merupakan salah satu lembaga profesional nirlaba tertua di Singapura.

Pihaknya mengaku akan berkomitmen untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan mutakhir yang penting dalam lanskap dinamis saat ini.

"Kami menawarkan pendidikan tinggi yang tangguh dalam lingkungan yang kondusif, memastikan mahasiswa siap menghadapi tantangan dan peluang dalam ekonomi global" ungkap MDIS

"Lulusan kami memiliki keahlian yang mutakhir dan mencerminkan tuntutan dunia profesional yang terus berkembang," imbuhnya.

Baca juga: Sayangnya Tidak Mudah, Prediksi Pengamat Politik Soal Gibran Dampingi Prabowo di Pilpres 2029

MDIS juga menjelaskan, di Singapura, institusi pendidikan swasta menyelenggarakan program pendidikan tinggi melalui kolaborasi dengan mitra universitas luar negeri.

MDIS juga menegaskan komitmennya untuk menjunjung tinggi standar integritas dan ketelitian akademis yang tinggi.

"Semua diploma dan gelar yang diberikan oleh mitra universitas luar negeri kami yang terhormat mematuhi standar akademik yang ketat" jelasnya. 

"MDIS bangga memberikan pendidikan berkualitas tinggi kepada semua siswa, memastikan bahwa mereka menerima pengalaman yang berkualitas," imbuh MDIS.

Baca juga: Siapa Dr Meilanie? Dosen IPB Sebut Gibran Cuma Tamat SD karena Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Berdasarkan penelusuran pada Senin (22/9/2025) di laman infopemilu.kpu.go.id, informasi pendidikan terakhir Gibran yang saat ini tertera adalah ‘S1’.

Namun, jika dibandingkan dengan data yang diambil pada 3 September 2025, pendidikan terakhir Gibran tertulis ‘Pendidikan Terakhir’.

Riwayat pendidikan Gibran dari SD hingga S1 sudah tertera sejak data diambil pada awal September lalu.

Subhan: Mau damainya bagaimana?

Mediasi untuk gugatan perdata terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, ditunda hingga Senin (6/10/2025).

Penundaan ini diketahui setelah para pihak dikumpulkan di ruang mediasi di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

Dalam proses mediasi yang difasilitasi oleh Hakim Mediator Sunoto, Subhan Palal selaku penggugat meminta agar para prinsipal hadir langsung di dalam ruang mediasi.

“Karena hari ini (Gibran) enggak hadir, maka mediator memutuskan untuk ditunda sampai prinsipal hadir, yaitu tergugat satu (Gibran) dan tergugat dua (KPU),” ujar Subhan, ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (29/9/2025).

Kehadiran prinsipal ini diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung (Perma) Nomor 1 Tahun 2016.

Semisal Gibran nanti hadir langsung di persidangan, Subhan mengaku tidak akan meminta banyak.

“Nanti kita simpel saja, enggak perlu data lagi. Tinggal, mau damainya bagaimana,” kata Subhan. 

Subhan juga tidak meminta Gibran untuk membawa ijazah aslinya ke ruang mediasi.

Menurut Subhan, informasi tentang Gibran sudah banyak berseliweran di jagat maya sehingga tidak perlu dipersoalkan lagi.

Berdasarkan data KPU RI, Gibran sempat sekolah di Orchid Park Secondary School Singapore, tahun 2002-2004.

Lalu, di UTS Insearch Sydney, tahun 2004-2007. Keduanya merupakan sekolah setingkat SMA.

Lagi pula, aspek yang dipermasalahkan Subhan adalah tempat Gibran mengenyam pendidikan, bukan soal lulus atau tidak.

Namun, jika melihat isi gugatan, Subhan mengaku agak sulit bisa mencapai kata damai dengan Gibran.

Menurut Subhan, riwayat pendidikan SMA yang digugat merupakan cacat bawaan dan menilai upaya untuk memperbaiki ini sangat terbatas. 

“Bukan saya yang damai, maka dia yang harus berdamai. Satu-satunya jalan, mundur (red-dari jabatan Wapres)” kata Subhan.

(Kompas.com/Kompas.com/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved