Menerka Obrolan Tertutup Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Mengapa Disebut Bahayakan Demokrasi?
Menerka obrolan tertutup Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, mengapa disebut bahayakan demokrasi? sejumlah tokoh dipanggil presiden.
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Sarah Elnyora Rumaropen
Kritikan itu atas dugaannya di mana pertemuan Prabowo dan Jokowi hanya membicarakan hal bersifat politis semata alih-alih terkait masalah bangsa.
"Tapi apakah ini baik untuk demokrasi? menurut saya nggak juga. Saya berharap sebetulnya pertemuan presiden dan mantan presiden levelnya beda" ujar Yunarto.
Baca juga: Ramalan Denny Darko Soal Polemik Ijazah Palsu Jokowi, Sebut Roy Suryo Bisa Masuk Penjara
"Harusnya berbicara mengenai hal-hal kebangsaan, berbicara betul-betul mengenai masukan-masukan terkait dengan hal-hal yang sifatnya lebih besar, bukan soal politik praktis," tuturnya.
Meski nantinya ditanyakan kepada Prabowo atau Jokowi terkait isi pertemuan di Kertanegara, Yunarto menduga yang terlontar hanya jawaban normatif.
Lebih lanjut, Yunarto menilai pertemuan ini diinisiasi oleh Jokowi ketika dilihat dari sudut pandang politik.
Namun, ketika dilihat dari sudut pandang lain, ada dugaan pula lawatan Jokowi ke kediaman Prabowo di Kertanegara merupakan kunjungan balasan setelah Prabowo yang juga Ketua Umum Gerindra sempat menyambangi kediaman Jokowi di Solo, Jawa Tengah, pada bulan Juli 2025 lalu.
Ketika itu, kunjungan Prabowo ke kediaman Jokowi bertepatan dengan Kongres PSI yang juga digelar di Solo.
Baca juga: Ini Riwayat Kasus Terorisme Abu Bakar Baasyir, Tiba-tiba Menemui Jokowi di Solo Beri Nasihat
Bahkan, Prabowo turut memberikan sambutan saat penutupan Kongres PSI pada 20 Juli 2025.
"Kalau kita lihat, ya tidak mungkin Pak Jokowi yang menginisiasi (pertemuan)" jelas Yunarto.
"Walaupun bisa dilihat juga dalam konteks positif, bahwa ini kunjungan balasan setelah bulan Juli 2025 kemarin, memang Pak Prabowo yang dalam Kongres PSI mengunjungi Pak Jokowi," tuturnya.
Menhan dan Mendikti Saintek Dipanggil
Setelah pertemuan dengan Jokowi, Presiden memanggil sejumlah tokoh termasuk Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendikti Saintek) Brian Yuliarto.
Ketika menghadiri kegiatan doa bersama lintas agama yang diselenggarakan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, Sjafrie membenarkan pemanggilan dirinya.
"Iya abis dari Kertanegara, ini pertemuan silaturahmi para tokoh, tokoh-tokoh yang mempunyai jasa terhadap bangsa dan negara," kata Sjafrie di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu.
Baca juga: Pertemuan Jokowi dengan Komisaris TP Pertamina yang Baru di Solo, Hasan Nasbi Ucap Terima Kasih
Sjafrie pun tak merinci apa arahan yang diberikan Prabowo kepada para tokoh yang hadir di dalam pertemuan tersebut.
Termasuk, siapa saja tokoh yang hadir pada saat pertemuan.
Update Rincian Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny: 36 Orang Meninggal, 27 Dalam Pencarian |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Malang-Kota Batu Hari Ini Minggu 5 Oktober 2025, Berawan dan Dingin 16°C |
![]() |
---|
Berita Arema FC Hari Ini Populer: Blade Pemuncak Top Tackle, Pesan Sanusi di Piala Kapolres Malang |
![]() |
---|
Korban Meninggal Dunia Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Bertambah Menjadi 26 Orang, Evakuasi Masih Lanjut |
![]() |
---|
Prediksi Lini Depan Timnas Indonesia Mengerikan Ada Ole Romeny, Patrick Kluivert Jawab Kondisinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.