Pembunuhan Brigadir Nurhadi

Peran Misri di Balik Kematian Brigadir Nurhadi Masih Gelap Diduga Ikut Merekayasa, Polisi Buntu

Peran Misri di balik kematian Brigadir Nurhadi masih gelap diduga ikut merekayasa tapi polisi buntu, dua polisi yang jadi tersangka segera sidang.

|
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH/Youtube KompasTV
KASUS BRIGADIR NURHADI - Tiga tersangka kematian Brigadir Nurhadi (KANAN) melakukan rekonstruksi di Gili Trawangan, Lombok Utara, Senin (11/8/2025). Saat ini tersangka Misri kembali ke kampung halamannya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Foto Misri (KIRI). Peran Misri masih gelap diduga ikut merekayasa tapi polisi buntu. 

Rentetan peristiwa yang terjadi terputus karena tidak ada satu pun rekaman CCTV yang merekam kejadian saat ayah dua anak itu ditemukan tewas di dasar kolam pada 16 April 2025 lalu.

Ditambah lagi, tidak ada satu pun tersangka yang mengaku mengetahui peristiwa tersebut.

Direktur Ditreskrimum Polda NTB, Kombes Pol Syarif Hidayat, menegaskan meski belum ada pengakuan, pengungkapan kasus ini tetap dilakukan dengan menggunakan keterangan dari para ahli.

Dalam rekonstruksi yang dilakukan di sejumlah lokasi, para tersangka memeragakan 88 adegan yang mengungkap sejumlah fakta baru.

Baca juga: 10 Tahun Jadi Polisi, Brigadir Nurhadi Curhat ke Istri Ada yang Tidak Suka: Dia Terlalu Polos

Hasil autopsi mengungkap Nurhadi meninggal bukan karena tenggelam melainkan karena patah tulang leher.

Polisi kemudian menghadirkan ahli bela diri, untuk mengungkap bagaimana pelaku melakukan aksinya. 

Syarif mengatakan, pelaku diduga memiting atau menjepit leher korban dengan lengannya.

"Dengan pitingan, kalau cekik kan beda, ini menurut keterangan ahli," tegas Syarif, Senin. 

Mantan Wakapolresta Mataram itu juga mengatakan, selain dipiting pelaku juga memukul area wajah korban.

Pelaku pemukulan ini pun kata Syarif memiliki ciri-ciri menggunakan cincin. 

Namun Syarif enggan mengungkap siapa pemilik cincin tersebut, meski barang bukti itu sudah disita.

Syarif hanya menyampaikan pemilik cincin tersebut merupakan salah satu dari dua tersangka utama yakni Kompol Yogi dan Ipda Haris.

"Teman-teman sudah tau, cincinya sudah kami sita," kata Syarif.

Baca juga: Tak Terima Dipecat Tewasnya Brigadir Nurhadi, Kompol Yogi dan Ipda Haris Ajukan Banding, Beda Nasib

Dalam rekonstruksi yang digelar sejak pagi sampai petang, mulai dari Polda NTB, kediaman tersangka Kompol Yogi, Pelabuhan Sengigi, Fresmart Sengigi hingga Gili Trawangan, polisi belum mengungkapkan motif dari pembunuhan anggota polisi itu.

Syarif menegaskan proses rekonstruksi ini bukan untuk mengungkap motif, melainkan untuk mengetahui siapa pelaku daripada pembunuhan ini. 

"Tidak harus ada motif, yang jelas dua orang itu pelaku utama," kata Syarif. 

(TribunLombok.com/TribunLombok.com/TribunLombok.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved