Terdeteksi BMKG: Meteor Besar Jatuh Melintasi Kuningan-Cirebon, Warga Heboh Lihat Bola Api Meluncur

Terdeteksi BMKG: meteor besar jatuh melintasi Kuningan-Cirebon, warga heboh lihat bola api meluncur, benda luar angkasa itu mendarat dimana?

|
Tangkap layar akun X @lambepaklurah
METEOR JATUH VIRAL - Terekam CCTV pada Minggu (5/10/2025) pukul 18:35 WIB, fenomenan alam, diduga meteor jatuh, yang sempat hebohkan Cirebon (KANAN). Benda mirip bola api (KIRI) melintas di langit dan meledak. Suara ledakan mirip dentuman itu terdengar bukan hanya di Cirebon. 

SURYAMALANG.COM, - Meteor besar jatuh melintasi kawasan Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat dikonfirmasi oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). 

Fenomena astronomi tersebut juga terdeteksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cirebon

Awalnya, meteor jatuh itu membuat warga Cirebon geger, sebab mereka mendengar suara dentuman keras. 

Pada malam kejadian, banyak warga dari sejumlah kecamatan mengaku mendengar bunyi menyerupai ledakan atau petir yang suaranya menggema hingga ke dalam rumah.

Melalui grup WhatsApp resmi Pusdalops PB BPBD Kabupaten Cirebon, laporan mengenai suara misterius itu berdatangan dari berbagai wilayah.

Baca juga: Bagaimana Bisa Tabung Gas 12 Kg Merobohkan 3 Rumah di Pamulang? Ada Suara dari Langit Bukan Meteor

Salah satunya datang dari Husen, warga Desa Gumulung Lebak, Kecamatan Greged.

“Gumulung Lebak juga terdengar dentuman, kirain gludug (petir), tapi terang bulan,” ujarnya, dikutip TribunJabar (grup suryamalang), Senin (6/10/2025) pagi.

Kesaksian serupa juga datang dari Tera, warga Kaliwadas, Kecamatan Sumber.

“Kaliwadas Sumber juga tadi terdengar, dikira gludug,” katanya.

Sementara itu, di wilayah Klayan, Kecamatan Gunung Jati, dentuman disebut cukup kuat hingga membuat kaca rumah warga bergetar.

“Ada suara dentuman cukup keras di daerah Klayan, sampai kaca rumah bergetar,” ucap Ivan, warga setempat.

Baca juga: 4 Fakta Hujan Meteor Tanggal 29-30 Juli 2025 Warga Indonesia Bisa Melihat, Ini Waktu yang Tepat

Suara aneh itu juga dilaporkan terdengar di Desa Mundu Pesisir, Kecamatan Mundu.

“Mundu Pesisir juga terdengar suara dentuman,” tambah warga lain.

Akibat peristiwa itu, banyak warga mengunggah rekaman dan kesaksian di media sosial.

Benar Meteor Besar Jatuh

Peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaluddin, memastikan penampakan bola api meluncur yang dilihat warga memang meteor jatuh

Meteor itu berukuran cukup besar melintas di langit Cirebon dan Kuningan.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan - Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35 - 18.39 WIB pada hari Minggu (5/10/2025),” ujar Thomas, Senin (6/10/2025).

Thomas menjelaskan, ketika meteor tersebut menembus lapisan atmosfer bagian bawah, ia menghasilkan gelombang kejut yang menimbulkan suara dentuman kuat.

“Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB,” imbuhnya.

Baca juga: Nama Barbie Hsu Trending, Pemeran Sancai di Drama Meteor Garden Meninggal Dunia di Usia 48 Tahun

Lebih lanjut, Thomas menguraikan, kesimpulan ini didapat dari hasil analisis terhadap berbagai laporan warga yang mendengar suara dentuman di wilayah Kuningan hingga Kabupaten Cirebon

Selain itu, alat seismograf milik BMKG Cirebon (ACJM) juga merekam adanya getaran pada waktu yang sama, yakni pukul 18.39:12 WIB.

Berdasarkan laporan visual, sejumlah warga juga menyaksikan bola api meluncur di langit, bahkan ada rekaman CCTV yang menangkap momen itu sekitar pukul 18.35 WIB.

BRIN menegaskan, meteorit itu mendarat atau jatuh di laut Jawa. 

“Meteor jatuh di laut Jawa,” ujar Thomas menegaskan.

Kaca Rumah Bergetar

Fenomena meteor jatuh juga membuat warga di Majalengka heboh.

Warga Desa Padaherang, Kecamatan Sindangwangi, melaporkan munculnya cahaya misterius berwarna merah di langit pada Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 18.45 WIB.

Fenomena itu disertai dengan dentuman keras yang mengguncang rumah-rumah warga.

Beberapa saksi mata menyebut bahwa cahaya tersebut tampak berwarna hijau kemerahan dan melintas cepat dari arah barat ke timur.

“Cahayanya cepat sekali, seperti bola api besar. Setelah itu terdengar dentuman keras. Mirip meteor, rame di grup WhatsApp juga,” kata warga setempat, Aceng Kurniawan, Senin (6/10/2025).

Baca juga: Fakta Benda Asing Viral Diduga Meteor Terlihat Jelas di Solo, Jogja dan Garut, BMKG Tak Membantah

Aceng menuturkan, getaran akibat suara dentuman itu membuat kaca rumah bergetar.

“Kaca rumah sampai bergetar, dikira gempa. Banyak warga keluar rumah,” ujarnya.

Sebagian warga sempat mengira suara itu berasal dari petir, namun saat kejadian langit tampak cerah dan bulan bersinar terang.

“Terang bulan malah, masa petir tanpa hujan,” ucapnya.

Cahaya itu diduga melintas menuju arah timur, mengarah ke wilayah Cirebon.

Penyebab Meteor Jatuh ke Bumi

Sebelum memahami penyebab meteor jatuh ke Bumi, perlu memahami terlebih dahulu pengertian meteor, meteoroid, dan meteorit.

Meteoroid adalah batuan berukuran kecil yang bergerak mengelilingi Matahari.

Meteoroid ini biasanya merupakan fragmen sisa dari asteroid, komet, atau planet.

Meteor adalah meteoroid yang masuk ke dalam atmosfer Bumi dan terbakar karena gesekan dengan udara yang ada di atmosfer, namun meteor tidak selalu mencapai permukaan Bumi. 

Biasanya meteor akan terbakar habis sebelum menyentuh permukaan Bumi.

Namun, jika meteor tersebut berhasil menyentuh permukaan Bumi maka disebut dengan meteorit.

Sesuai dengan pengertian di atas, kita tahu meteoroid bergerak mengelilingi Matahari seperti planet.

Meteoroid ini tersebar di tata surya kita di antara planet hingga ke Sabuk Kuiper dan Awan Oort.

Jika orbit Bumi bertemu dengan orbit meteoroid tersebut, maka meteoroid tersebut bisa memasuki atmosfer Bumi.

Inilah yang menjadi penyebab meteor bisa jatuh ke Bumi.

Meteor juga bisa jatuh dalam jumlah yang banyak atau kita kenal dengan hujan meteor.

Khusus untuk hujan meteor, biasanya terjadi jika orbit Bumi bertemu dengan orbit komet.

Komet akan menyisakan meteor di belakangnya dalam jumlah banyak.

Kondisi ini akan menyebabkan terjadinya hujan meteor.

(TribunJabar.id/Kompas.com)

Ikuti saluran SURYA MALANG di >>>>> WhatsApp 

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved