Bekingannya Pak Prabowo, Menkeu Purbaya Akui Gaya Bicara Ceplas-ceplos Atas Perintah Presiden

Pantas jika gaya bicara Menkeu Purbaya ceplas-ceplos ternyata punya bekingan pusat langsung dari Presiden Prabowo.

Penulis: Frida Anjani | Editor: Frida Anjani
Kolase KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYU dan Dokumen Sekretariat Presiden
CEPLAS-CEPLOS - Menkeu Purbaya mengaku gaya bicara ceplas-ceplos merupakan arahan dari Presiden Prabowo. 

Sebelumnya, Hasan Nasbi mengunggah video di kanal YouTube pribadinya pada Jumat (24/10/2025), mengkritik gaya komunikasi Purbaya yang disebutnya “nyetrum” dan kerap menyerang pejabat lain, termasuk sesama anggota kabinet.

  Hasan Nasbi memberikan keterangan kepada Tribun Selasa (4/2/2025).  (Tribun/ Lendy Ramadhan)
Hasan menilai, gaya seperti itu bisa menjadi bumerang jika terus dibiarkan.

“Kalau setiap hari nyetrum orang, nanti bisa jadi bumerang karena yang disetrum lama-lama akan melawan,” kata Hasan, dikutip Tribunnews.com.

Ia menyebut, polemik antara Purbaya dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjadi contoh efek komunikasi yang agresif.

Hasan menyarankan agar Purbaya lebih banyak berdiskusi secara internal ketimbang melontarkan kritik di depan publik.

“Kalau mau saling koreksi, lakukan di ruang tertutup. Kalau di ruang terbuka, justru menghibur pihak yang tidak sejalan dengan pemerintah,” ujarnya.

Hasan menegaskan, sebagai pejabat publik, para menteri seharusnya menjaga kekompakan dan persepsi positif masyarakat terhadap pemerintah.

“Rakyat ingin melihat pemerintah yang kompak dan fokus kerja, bukan saling sindir di media,” pungkasnya. 

Menkeu Purbaya Sewa Hacker

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa terus menunjukkan keseriusannya dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.

Lulusan doktoral bidang Ilmu Ekonomi dari Purdue University, Amerika Serikat ini kini fokus membenahi sistem digital perpajakan melalui peningkatan keamanan Coretax.

Coretax sendiri merupakan sistem administrasi milik Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mengintegrasikan seluruh layanan utama perpajakan, mulai dari pendaftaran wajib pajak, pelaporan SPT, hingga proses pembayaran, pemeriksaan, dan penagihan pajak.

Karena kompleksitas dan pentingnya sistem ini, risiko kebocoran data menjadi perhatian serius pemerintah.

Untuk mencegah hal tersebut, Menkeu Purbaya mengambil langkah tidak biasa, merekrut hacker.

Saat ini baru satu orang yang resmi bergabung, namun ia membuka peluang untuk menambah jumlahnya di masa mendatang.

“Ini baru sedikit yang datang, baru satu yang bantu. Kalau kurang akan saya datangin beberapa,” ujar Purbaya, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews Depok, Sabtu (25/10/2025).

Sumber: Surya Malang
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved