Purbaya Murka Video Mengaji di Mobil Viral, Semprot Ajudan yang Merekam Diam-diam: Apa Perlu!

SURYAMALANG.COM, - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dikenal dengan gaya bicaranya yang ceplas-ceplos dan tegas, namun ada satu hal yang membuatnya murka: amalan ibadah pribadi dipamerkan.

Baru-baru ini, video Purbaya sedang mengaji di dalam mobil saat terjebak macet memang viral di media sosial dan menuai banyak pujian dari warganet.

Alih-alih senang, Purbaya justru marah besar dan menyemprot ajudannya karena merekam momen intim tersebut secara diam-diam.

Purbaya mempertanyakan tindakan ajudan dan menegaskan prinsip menolak keras ibadahnya ditarik ke ranah publik.

Baca juga: Momen Menkeu Purbaya Marah Saat Sesi Wawancara Mendadak Diakhiri Oleh Moderator, Bela Wartawan

Cerita tersebut diungkapkan oleh Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, ketika membahas Purbaya yang risih harus diseret ke dunia politik.

Purbaya sendiri yang menceritakan langsung keresahannya kepada Misbakhun

"Saya beberapa kali sudah ketemu sama Pak Purbaya" buka Misbakhun dalam gelar wicara yang tayang di Youtube AkbarFaizalUncensored pada Kamis (6/11/2025).

"Saya sampaikan Pak Purbaya itu berkeluh kesah karena dia ditarik terlalu dalam ke politik, dicalonkan ini dicalonkan itu," ungkap Misbakhun.

"Dia ditarik-tarik ke urusan itu. Dia sudah ketemu sama saya ngomong soal itu, dan dia berkuluh kesah soal itu," tambahnya.

Baca juga: Menkeu Purbaya Buka Lowongan CPNS Sebanyak 19.500 Formasi, Kemenkeu Akan Seleksi Ketat

Misbakhun lantas mengungkapkan, Purbaya marah setangah mati terhadap ajudan yang merekamnya saat mengaji.

Purbaya menganggap video mengaji yang ramai mendapat pujian dari publik itu tidak ada gunanya.

"Saya sudah tahu ceritanya itu," kata Misbakhun.

"Dia marahin setengah mati itu ajudannya. 'Apa perlunya begituan?'" lanjut Misbakhun menirukan Purbaya.

Misbakhun mendorong sikap profesionalitas Purbaya sebagai ekonom yang menjadi bendahara negara.

Secara pribadi, Misbakhun pun setuju dengan sikap Purbaya yang mengomeli ajudan, karena hal itu tidak ada kaitannya dengan urusan kenegaraan atau keuangan.

Baca juga: Temuan Purbaya Sidak Bea Cukai Tanjung Perak Surabaya Barang Impor Rp117 Ribu, Dijual Lagi Rp50 Juta