Timnas Indonesia Ogah Dibesut Pelatih Ecek-ecek Lagi, PSSI Kini Berlakukan Kriteria Standar Tinggi

Ringkasan Berita:

• Selepas pemecatan gerbong Patrick Kluivert, kini PSSI masih sibuk mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia
• Dalam memilih pelatih, PSSI tak mau kecolongan atau blunder lagi saat mengangkut pelatih dengan kualitas di bawah standar
• Sejauh ini, PSSI baru mengumumkan lima kandidat sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia meski identitasnya masih dirahasiakan

SURYAMALANG.COM - Selepas pemecatan gerbong Patrick Kluivert, kini PSSI masih sibuk mencari pelatih baru untuk Timnas Indonesia.

Dalam memilih pelatih, PSSI tak mau kecolongan atau blunder lagi saat mengangkut pelatih dengan kualitas di bawah standar alias ecek-ecek.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Zainudin Amali.

Sejauh ini, PSSI baru mengumumkan lima kandidat sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia meski identitasnya masih dirahasiakan.

Zainudin Amali memastikan jika PSSI tak akan main-main dalam menentukan pelatih baru Timnas Indonesia.

Ia mengatakan PSSI memiliki sejumlah kriteria khusus untuk calon pelatih Timnas Indonesia selanjutnya.

Baca juga: Marselino Ferdinan Galau di Persimpangan Jalan, Stay di AS Trencin Atau Gabung Timnas di SEA Games?

"Tentu yang pertama akan kita lihat rekam jejak, kan minimal CV nya seperti apa," ujar Zainudin Amali di siaran langsung Sapa Indonesia Malam di Kompas TV, Sabtu (22/11/2025).

"Dia berapa kali melatih, di mana, dan lain sebagainya," ujarnya.

Zainudin Amali menjelaskan bahwa PSSI sudah belajar dari kejadian sebelumnya saat memilih Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia.

Menurutnya, PSSI tak lagi melihat rekam jejak sang pelatih saat jadi pemain seperti yang dimiliki Patrick Kluivert.

Terbukti, mantan bintang Barcelona dan Ajax Amsterdam tersebut justru tak memiliki karier yang baik saat menjadi pelatih termasuk saat menukangi Timnas Indonesia.

Patrick Kluivert pun didepak PSSI usai gagal membawa Skuad Garuda lolos ke Piala Dunia 2026.

"Kan kalau dia pemain bagus belum tentu melatihnya bagus, kita udah punya pengalaman sama Patrick Kluivert kemarin," jelasnya.

Dirinya memastikan jika rekam jejak sebagai pelatih akan menjadi penilaian utama dan mutlak dipertimbangkan.

"Jadi itu tidak menjadi pertimbangan, tapi kita lihat track record-nya dia melatih di mana dan hasilnya seperti apa," ujar eks Menteri Pemuda dan Olahraga.