Media Sosial
Viral di Facebook, Sopir di Tuban Resah Penjualan Stiker Seharga Sampai Rp 100 Ribu
Pengguna jalan di Tuban diresahkan dengan kabar pemerasan atau pemalakan. Sejumlah warganet mengunggah postingan di Facebook.
Penulis: Mochamad Sudarsono | Editor: Zainuddin
SURYAMALANG.COM, TUBAN – Pengguna jalan di Tuban diresahkan dengan kabar pemerasan atau pemalakan.
Sejumlah warganet mengunggah postingan terkait keresahan itu di akun Facebook Media Informasi Orang Tuban (MIOT), Selasa (10/7/2018).
Akun Sunardi Wijaya mengunggah agar para sopir pikap dan truk hati-hati saat melintas di Jalan Panglima Sudirman.
( Baca juga : Luna Maya Beber Alasannya Belum Menikah Hingga Sekarang, Ternyata Ada yang Berbeda )
Sebab, dia mendapat laporan dari kawan sesama sopir jika di jalan tersebut ada penjual stiker berkode GRW dengan harga tinggi.
Status tersebut mendapat komentar banyak netizen.
Dalam postingannya, pemilik akun mengunggah tujuh foto.
( Baca juga : Hasil Piala Dunia 2018, Detik-detik Menegangkan Perancis Rebut Tiket Final Usai Kalahkan Belgia )
Termasuk gambar dua orang yang mengendarai motor Vario hitam S 4**1 EN yang diduga sebagai pelaku pemalakan.
Ada juga foto dari chat WhatsApp sesama sopir yang menyebutkan bahwa stiker tersebut dihargai mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
Juga ada kuitansi pembayaran dengan keterangan kawalan Pantura.
( Baca juga : Aksi Konyol Raline Shah di Atas Pohon ini Bikin Ngakak, Untung Cantik )
Selain itu juga ada postingan korban dari Bojonegoro dan Jombang yang sudah mengirim surat ke Dinas Perhubungan (Dishub) Tuban.
Apabila tidak diberi uang stiker, stiker tempelan Dishub akan dirobek dan membawa ban serep dengan jaminan sejumlah uang.
Postingan tersebut sampai saat ini sudah dibagikan 37 kali, dan mendapat komentar sebanyak 502 komentar.
( Baca juga : Hari Pertama Fitri Tropica Mantab Kenakan Hijab, yuk Intip Penampilan Terbarunya )
Akun Facebook Try Mexss berkomentar :
“Tolong pak polisi segera ditindaklanjuti. Ini sama halnya mencoreng kota Tuban. Tindak tegas pemanisme.”
Akun Facebook Nanox Cuk juga berkomentar terkait dugaan premanisme tersebut.
( Baca juga : Ronaldo Nomor 1, Egy Maulana Vikri Nomor 2 sebagai Pemain Terpopuler di Transfermarkt, Messi? )
“Kemarin teman saya dari Bandung juga dipepet dua motor untuk berhenti, namun saat telfon saya, kemudian saya sarankan berhenti di kantor polisi alun-alun. Sebagai orang Tuban, saya malu dengan premanisme seperti ini.”
Akun lain, Fikri berkomentar singkat :
“Viralkan Lurrr.”