Malang Raya
Wali Kota Bandung justru Peduli Biaya Pemulangan Jenazah Mahasiswi asal Malang dari Jerman
Wali Kota Bandung yang juga Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, diam-diam menunjukkan kepeduliannya pada Shinta Putri Dina Pertiwi.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SUKUN - Wali Kota Bandung yang juga Gubernur Jawa Barat terpilih, Ridwan Kamil, diam-diam menunjukkan kepeduliannya pada Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Kota Malang yang meninggal dunia di danau kampusnya, Bavaria, Jerman.
Hal itu disampaikan Helmy, kakak almarhumah Shinta, saat SURYAMALANG.COM mendatangi rumah keluarganya di Sukun, Kota Malang, Senin (13/8/2018).
Helmy menyebutkan, ada pesan masuk ke akun Instagram-nya dari akun resmi Instagram Ridwan Kamil.
Dalam pesan pendek itu, Emil bermaksud membantu biaya kepulangan jenazah Shinta.
"Ini ada pesan dari Pak Emil menanyakan biaya pemulangan," kata Helmy.
Namun Helmy belum memberikan nilai pasti karena belum ada informasi resmi terkait jumlah biaya yang harus ditanggung.
Baca: Ibu Shinta Baru Kirim Rp 150 Juta, Kini Harus Tanggung Biaya Pemulangan Jenazah dari Jerman
Setelah mendapat kabar dari Emil, Umi lantas mengatakan, pihak Pemkot Malang baru kerabatnya dari Disbudpar yang datang.
Ia juga sempat ditanya sejumlah rekannya terkait respons Wali Kota Malang. Namun Umi mengatakan Plt Wali Kota Malang Sutiaji belum datang ke rumahnya.
Umi menegaskan akan berjuang sekuat tenaga untuk memulangkan putri satu-satunya itu. Ia juga berharap ada perhatian serius dari pemerintah karena kepergian Shinta ke Jerman adalah bagian dari bentuk pengabdian.
"Ini anak berprestasi. Mereka juga berat kuliah di sana," ujarnya.
Selanjutnya, dosen yang mengajar di Universitas Brawijaya dan IKIP Budi Utomo itu berharap ada kejelasan prosedur dan biaya agar keluarga tidak bingung.
"Kami butuh informasi SOP yang jelas agar para orangtua tidak menunggu terlalu lama. Karena tidak semua kaya, saya hanya PNS. Gaji juga pas-pasan. Mungkin tidak mudah kalau tiba-tiba harus ditarik uang," ujarnya.