Malang Raya
Ibunda Shinta : Putri Saya Jihad dan Syahid, Hasil Autopsi Mahasiswi Jerman Asal Malang Itu Keluar
Keluarga Shinta mendapatkan informasi hasil autopsi itu pada Selasa (14/8/2018) dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman.
Penulis: Benni Indo | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, SUKUN - Hasil autopsi terkait kematian Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi Jerman asal Malang yang tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria sudah keluar.
Keluarga Shinta mendapatkan informasi hasil autopsi itu pada Selasa (14/8/2018) siang dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Jerman.
Shinta dinyatakan meninggal murni kecelakaan.
Baca: Ibu Shinta Baru Kirim Rp 150 Juta, Kini Harus Tanggung Biaya Pemulangan Jenazah dari Jerman
Baca: Cerita Baru Shinta Putri, Mahasiswi Jerman asal Malang yang Tewas di Danau Trebgaster, Bavaria
Baca: Usai Gugurkan Kandungan Kekasihnya, Satpam Gresik Ini Simpan Janin di Jok Motor
Setelah hasil autopsi keluar, jenazah segera diberangkatkan ke Indonesia.
Diperkirakan tiba di Malang pada Kamis atau Jumat.
"Shinta murni tenggelam kata mba dari PPI. Kamis atau Jumat insya Allah jenazah tiba," ujar Umi Salamah, ibu kandung Shinta, Selasa (14/8/2018).
Kata Umi, putrinya itu mengenakan pakaian renang busana muslim saat berenang. Pakaian renang itu dibeli dari Indonesia.
Keluarga perlahan mulai ikhlas dengan kepergian Shinta.
"Sekarang mulai ikhlas. Mudahan khusnul khatimah, jihad dan syahid. Putri saya meninggal saat menuntut ilmu. Itu jihad, itu yang menghibur saya," katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya Shinta Putri Dina Pertiwi merupakan warga Malang, orangtuanya tinggal di di Bandulan, Gang 12.
Almarhumah merupakan salah satu murid terbaik lulusan SMAN 7 kota Malang.
Setelah lulus dari SMAN 7 Shinta lolos seleksi untukmendapatklan beasiswa menempuh pendidikan S1 di Universitas Leipzig.
Di sana ia mengambil jurusan kedokteran.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan spesialis forensik di Universitas Bayreuth.
Shinta sudah lima tahun menempuh pendidikan di Jerman.