Kabupaten Malang

Sekda Budiar Anwar Punya Cara Unik untuk Membatasi Tamu Jelang Mutasi Massal di Kabupaten Malang

Sekda Budiar Anwar Punya Cara Unik untuk Membatasi Tamu Jelang Mutasi Massal di Kabupaten Malang

Penulis: Imam Taufiq | Editor: Eko Darmoko
IST
MUTASI - Sekda Kabupaten Malang, Budiar Anwar. Mutasi besar-besaran bakal terjadi lingkungan Pemkab Malang. Jelang mutasi ini, Budiar membatasi diri dalam menerima tamu. 

Ringkasan Berita:
  • Mutasi besar-besaran akan terjadi di lingkungan Pemkab Malang
  • Sekda Budiar dipercaya Bupati Sanusi untuk menggodok rencana mutasi massal itu
  • Jelang mutasi, Budiar membatasi tamu yang ingin menemuinya, sebagai upaya menjaga netralitas

SURYAMALANG.COM, MALANG - Menjelang mutasi massal di lingkungan Pemkab Malang, bukan cuma membuat para Kepala OPD tak enak makan dan tak bisa tidur sore.

Namun, itu juga membuat Sekda Kabupaten Malang, Budiar Anwar, waspada terhadap tamu yang sowan ke ruangannya.

Sebab, ia tak ingin mutasi pertamanya di saat dirinya baru dilantik jadi Sekda, Kamis (25/9/2025) lalu itu, akan diwarnai tudingan yang tidak-tidak.

Makanya, ia punya cara unik, untuk membatasi tamunya, yakni memperbaiki ruangannya.

Itu dilakukan Budiar bukan karena tak ingin menerima tamu dari temannya sesama OPD.

Namun, pria kelahiran Bangka Belitung pada 1970 itu ingin menghindari tudingan orang lain, di saat menjelang mutasi massal itu.

Sebab, mutasi sebelumnya atau saat dirinya belum jadi Sekda, itu diwarnai isu yang tak sedap.

Yakni, mutasi para Camat saat itu digoyang isu dugaan adanya bisyaroh atau uang terima kasih. Yang bikin malu, tiga kepala OPD jadi 'terduganya' karena dituding mengondisikan sejumlah orang yang akan dilantik jadi Camat.

Baca juga: Sinyal Mutasi Massal Pejabat Pemkab Malang Segera Digulirkan, Kadis Cipta Karya Dinilai Urgent

"Kok tahu saja, memang ruangan saya lagi dicat sehingga belum bisa menerima tamu."

"Nanti, kalau sudah selesai diperbaiki, ya bebas menerima tamu," ungkap Budiar, Jumat (7/11/2025).

Budiar Anwar dipercaya Bupati Muhammad Sanusi untuk menggodok rencana mutasi massal itu, sehingga harus hati-hati.

Agar tak sampai diterpa isu murahan, seperti dugaan jual beli jabatan seperti mutasi para camat dua bulan lalu itu, Budiar mengaku tak ada orang yang dipercaya untuk jadi orang kanannya atau orang dekatnya.

"Ada saja orang yang mau mendekat, tapi kami tahu jarak dan batas lah. Kami nggak ingin mencederai kepercayaan dari Abah (Bupati Sanusi)," ungkap Budiar kepada SURYAMALANG.COM.

Memang, mutasi yang akan terjadi itu sepertinya beda dengan mutasi-mutasi sebelumnya.

Sebab, Budiar ingin menempatkan pejabat yang tepat, sehingga sebelum dimutasi, 23 pejabat, termasuk tiga mantan Pj Sekda dilakukan uji asesmen.

Sumber: Surya Malang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved