Malang Raya
Rencana Almarhumah Shinta, Desember Menikah lalu Kuliah S3 di Jerman Bareng Suami
Setelah melangsungkan pernikahan, Shinta akan kembali lagi ke Jerman bersama suaminya untuk menempuh pendidikan S3.
Penulis: Benni Indo | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, SUKUN – Shinta Putri Dina Pertiwi, mahasiswi asal Kota Malang yang tewas tenggelam di Danau Trebgaster, Bavaria, Jerman, sudah berencana menikah pada Desember tahun ini.
Ibunda Shinta, Umi Salamah (55), mengungkapkan putrinya itu akan menikah dengan pacarnya yang saat ini menempuh pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB).
"Desember nanti selesai dan rencana mau menikah. Dia sudah lima tahun belum pulang karena memang komitmennya tidak pulang sebelum selesai kuliah,” ungkap Umi Salamah, Selasa (14/8/2018).
Setelah melangsungkan pernikahan, Shinta akan kembali lagi ke Jerman bersama suaminya untuk menempuh pendidikan S3. Namun rencana pernikahan itu dipastikan gagal karena takdir berkata lain.
Kini keluarga besarnya yang berada di Malang menunggu kepulangan jenazah Shinta dari Jerman. Rencananya jenazah Shinta akan tiba di Kota Malang pada Kamis atau Jumat.
Di hari yang sama, Plt Walikota Malang Sutiaji mengunjugi rumah duka yang terletak di Bandulan, Gang 12 pada Selasa sore. Sutiaji datang bersama sejumlah staf Pemkot Malang.
Dikatakan Sutiaji, awalnya Pemkot Malang bermaksud membantu kepulangan dari Jakarta menuju Kota Malang. Namun ternyata rencana itu tidak jadi karena keluarga sudah menyiapkan sendiri kendaraan yang mengantarkan jenazah dari Jakarta ke Kota Malang.
“Jadi sebetulnya kami ingin membantu, kami akan menjemput dari Jakarta, kita sewakan kendaraan. Maunya kami kirimkan ambulans, namun ternyata sudah dihandle oleh keluarga. Jadi kami ikut belasungkawa, karena secara tidak langsung Shinta sudah mengharumkan nama Indonesi,” ujar Sutiaji.
Sutiaji juga menyampaikan, atas nama warga Kota Malang, dan keluarga mohon maaf apabila ada kesalahan.
“Hari ini Kota Malang ikut belasungkawa karena ada putri terbaiknya meninggal. Harapannya bisa mengabid di Indonesia, tapi Allah punya cara lain untuk menyayangi Shinta,” imbuh Sutiaji