Breaking News

Pasuruan

Nyuri Hp dan Laptop Demi Biaya Sekolah Anak, Maling di Pasuruan Ngaku Tobat Sambil Nangis

Nyuri Handphone dan Laptop Demi Biaya Sekolah Anak, Maling di Pasuruan Ngaku Tobat Sambil Nangis

Penulis: Galih Lintartika | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM/Galih Lintartika
Kasat Reskrim Polres Pasuruan AKP Budi Santoso bersama tiga tersangka. (Dari Kiri) Akhmad Masduki, Lukman, dan Chasib. 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Chasib (28) warga Desa Gondang Wetan, Kecamatan Gondang Wetan, Kabupaten Pasuruan, menangis saat diamankan Satreskrim Polres Pasuruan, Kamis (16/8/2018) pagi.

Dia tak kuasa membendung air matanya. Di hadapan penyidik, bapak dua anak ini mengakui kesalahannya.

Dia diamankan karena diduga kuat mencuri handphone (Hp) dan laptop dinas milik seorang bidan yakni Lina Anjar Wati (47) warga Dusun Kranggang, Kelurahan Kejayan, Kecamatan Kejayan, Kabupaten Pasuruan pada 25 Juli 2018 lalu.

Dari tersangka, polisi berhasil mengamankan Hp dan laptop milik bidan yang sudah dijual.

Selain Chasib, polisi juga mengamankan dua orang yang diduga kuat penadah. Mereka adalah Lukman (33) warga Desa Pabean, Kecamatan Dringu, dan Ahmad Masduki (30) warga Desa Kanigaran, Kecamatan Kanigaran, Kabupaten Probolinggo.

Keduanya terbukti membeli Hp dan laptop curian Chasib di rumah bidan di Kejayan.

Kepada SURYAMALANG.COM, Chasib mengakui kesalahannya. Ia mengaku khilaf dan gelap mata. Saat itu, ia harus membayar uang Rp 2,5 juta untuk biaya dua anaknya masuk sekolah.

Pertama, masuk Sekolah Dasar (SD) dan kedua masuk TK.

"Saat itu, saya gak ada order sopir travelan. Saya biasa jadi sopir travelan antar kota dan provinsi. Nah, saat bayar sekolah itu, saya lagi sepi," kata sembari mengusap air matanya.

Ia mengaku, tidak ada niatan mencuri sebenarnya. Tapi, pikiran mencuri itu terlintas begitu saja karena saking buntunya. Ia mencari pinjaman tidak ada yang memberi pinjaman.

"Waktu itu saya mau pergi mancing. Terus ada rumah kosong, ya saya congkel saja jendelanya. Terus saya masuk ke dalam dan menemukan Hp beserta laptop di atas meja. lantas saya ambil dan pulang," urainya.

Jadi, saat itu, ia tidak jadi pergi mancing. Ia kembali pulang dan buru-buru menjual hp dan laptop curiannya itu. Kebetulan ia menghubungi temannya dan temannya lagi butuh Hp beserta laptopnya.

"Saya jual gelondongan tidak ada kardusnya. Saya tidak minta mahal-mahal, yang penting cukup untuk membayar sekolah dua anak saya. Allhamdulillah, habis bayar saya lega," akunya.

Tak berselang lama, ia mengaku menyesal. Bahkan, ia pun sudah menceritakan ke istrinya bahwa uang itu didapatkan dari hasil mencuri.

"Saat itu saya sudah menangis dan menyesal. Saya mengaku salah, tapi saya dilema karena anak saya butuh biaya. Saya sudah tobat, dan saya pasrah bila suatu saat ditangkap polisi," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved