Malang Raya
Air Kolam Renang Gajayana Bikin Pingsan, Para Atlet Pindah Latihan ke Tirta Marabhunta
Bahan kimia seperti klor itu harus dimasukkan ke air, pada malam hari, atau paling mepet 4 jam sebelum kolam renang dipakai.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Atlet renang sejumlah klub di Kota Malang berpindah lokasi latihan paska ditutupnya kolam renang Gajayana. Atlet berpindah latihan di kolam renang Tirta Marabhunta - Rampal - Kota Malang.
Hingga Selasa (28/8/2018), kolam renang Gajayana milik Pemkot Malang masih ditutup operasionalnya. Penutupan ini karena hasil laboratorium atas kualitas air belum diketahui. Kualitas air kolam itu diperiksa paska pingsannya sejumlah atlet renang Kota Malang usai berenang di kolam itu.
Pelatih klub renang Taman Harapan, Gigih Hartono mengatakan anak didik di klub renang Taman Harapan kini berlatih di kolam renang Tirta Marabhunta itu. "Ya selama Gajayana masih tutup ya berlatih di Marabhunta, Rampal. Setiap hari berlatih. Kondisi anak-anak sehat semua," ujar Gigih kepada SuryaMalang.com, Selasa (28/8/2018).
Gigih menuturkan, atlet dari klub lain juga berlatih di kolam renang itu. Atlet yang berlatih di kolam renang milik TNI itu berasal dari sekitar enam klub di Kota Malang.
Sementara itu, ketika ditanya tentang perawatan kolam renang, menurut Gigih, kolam renang harus dirawat setiap hari. Saat kolam renang renang memakai sistem modern yang bersirkulasi, maka perawatan cukup dilakukan setiap hari.
'Jadi kayak minum obat, harus setiap hari dan itu sesuai dengan takaran. Kadar Ph dan klor harus dipantau setiap hari juga. Kadar klor per 1 meter kubik air itu 0,3 gram," kata Gigih.
Bahan kimia seperti klor itu harus dimasukkan ke air, pada malam hari, atau paling mepet 4 jam sebelum kolam renang dipakai. Selain pemantauan klor dan Ph, kolam renang juga harus divakum untuk membersihkan endapan bahan kimia itu.
"Sedangkan untuk nguras, atau penggantian air tidak perlu kalau memakai sistem kolam renang bersirkulasi. Sirkulasi harus bagus, dan perawatan juga maksimal. Jika semua itu dilakukan, maka air akan bening. Bahkan air kolam itu bisa diminum jika kadar Ph dan klornya sesuai takaran," imbuh Gigih sambil memberikan perumpamaan kualitas air kolam.
Kolam renang bersirkulasi, akan menyedot atau mengeluarkan air kotor dan air bersih akan kembali masuk.
Gigih yang juga merawat kolam renang Taman Harapan mencontohkan, kolam renang Taman Harapan diganti airnya sekitar 10 tahun. Beberapa hari lalu, kolam renang Taman Harapan diganti airnya karena ada perbaikan kolam renang. Pengisian kolam renang berukuran 9 x 16 meter itu membutuhkan waktu tiga hari dua malam. Pengisian memakai air PDAM.
"Itu pun terpaksa diganti karena ada perbaikan kolam. Kalau kondisi kolam masih baik-baik saja, tidak perlu airnya diganti. Soal air kolam yang tidak pernah dikuras ini juga kerap menimbulkan pertanyaan dari orang tua murid, dan saya pun menjelaskan kepada mereka secara perlahan," tegas Gigih